![](https://bimata.id/wp-content/uploads/2025/02/1-1.png)
BIMATA.ID, Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan tentang komitmennya untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan bebas dari penyelewengan.
Prabowo mengatakan bahwa dirinya bersama kabinet akan bertindak tegas terhadap siapa pun yang mencoba menghalangi kebijakan yang berpihak kepada rakyat.
“Kita harus berani membangun pemerintahan yang bersih dan bebas dari penyelewengan. Itu tekad kami,” kata Prabowo, Kamis (06/02/2025).
Hal tersebut dikatakan dalam sambutannya pada peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta.
Presiden Prabowo mengajak seluruh jajaran pemerintahan untuk berani mengoreksi diri dan memastikan jalannya pemerintahan yang bersih serta bebas dari korupsi.
Baca Juga : Presiden Prabowo dan Ketua MPR Bahas Isu Strategis, Evaluasi Program Nasional, dan Diplomasi Luar Negeri
Presiden juga memberikan peringatan kepada para pejabat negara dan aparat pemerintah yang tidak sejalan dengan arah kebijakan pemerintahannya yang pro-rakyat.
“100 hari pertama saya sudah beri peringatan berkali-kali. Sekarang siapa yang bandel, siapa yang dableg, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, pemerintahan yang bersih dan sesuai tuntutan rakyat, saya akan tindak,” tegasnya.
Lebih lanjut, Presiden menekankan bahwa pemerintahannya tidak gentar menghadapi tantangan maupun pihak-pihak yang mencoba menghambat perubahan.
Dirinya menjelaskan, kesetiaan seluruh aparat harus diberikan kepada bangsa, negara, dan rakyat Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga mengenang sosok almarhum KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai pemimpin yang menjadi teladan dalam menjaga nilai-nilai moderasi Islam dan keberagaman di Indonesia.
“Di zaman Gus Dur, jika ada kelompok minoritas yang terancam, justru NU yang tampil menjaga mereka,” pungkasnya.