BIMATA.ID, Magelang- Keterbatasan informasi dan salahnya penerimaan informasi terkait kesehatan reproduksi pada kelompok disabilitas tuna rungu, maka Dinas Sosial PPKB PPA Kabupaten Magelang menyelenggarakan Sosialisasi Kesehatan Reproduksi dan Gender Sosial bagi Kelompok Disabilitas Tuna Rungu di Aula Tempat Evakuasi Akhir (TEA) Japuan Tanjung Muntilan, Rabu (11/12/2024).
Pengetahuan kesehatan reproduksi penting bagi masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. Hal ini dapat membantu mencegah penyakit, meningkatkan kualitas hidup, dan memperkuat kesehatan gender. Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Ketahanan Keluarga Dinas Sosial PPKB PPPA Kabupaten Magelang, Nanik Susilowati mengungkapkan sosialisasi ini baru pertama kali diselenggarakan untuk sasaran disabilitas
“Tujuan sosialisasi ini juga untuk memperluas sasaran program Ketahanan Keluarga, yang mana semua memiliki hak yang sama,” terang Nanik.
BACA JUGA: Prabowo Perintahkan Kepolisian Laksanakan Pengamanan Nataru dengan Baik
Dinas Sosial PPKB PPPA Kabupaten Magelang berkolaborasi dengan Forum Inklusi Disabilitas Kabupaten Magelang (Fidakama) menghadirkan 55 teman tuli, pengurus Fidakama dan relawan yang menyimak materi dari dr. Danu Lestariyanto dan Rini Indriani seorang psikolog dengan bantuan penerjemah bahasa isyarat.
Pada pemaparannya dr. Danu menjelaskan terkait “Kesehatan Reproduksi Remaja” yang memiliki pengertian kondisi sehat yaitu menyangkut sistem, fungsi, dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Ia menegaskan kesehatan reproduksi harus dijaga karena berdampak pada keturunan kelak.
“Organ-organ reproduksi bila tidak sehat, bakal dipastikan nanti keturunan yang akan dilahirkan itu ada kemungkinan cacat,” ungkapnya.
Materi terkait “Gender Sosial Dalam Upaya Pencegahan Penyimpangan Seksual” disampaikan oleh Rini yang berinteraksi langsung dengan teman tuli. Ia menerangkan tentang pengertian seks, gender, dan kontruksi sosial.
“Kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi untuk melanjutkan kelangsungan hidup, ini kebutuhan dasar biologis setiap orang seperti makan, minum, homeostasis, tempat tinggal, dan seks,” kata Rini.
Pada kesempatan yang sama pengurus Fidakama, Ira Savariati berharap dengan adanya sosialisasi ini teman tuli mendapatkan informasi kesehatan reproduksi yang benar dan tepat, sehingga dapat menghindari dari penyakit berbahaya dan menular, dan dapat menghadapi apabila terjadi pelecehan seksual.