BIMATA.ID, Jakarta – Pimpinan Arsari Group, Hasyim Djojohadikusumo, membantah terlibat kepentingan dan kolusi dalam penunjukan PT Bima Sakti Mutiara (BSM) sebagai perusahaan pengekspor benih lobster oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI. Hal ini ditegaskan adik kandung Prabowo Subianto dalam bincang santai dengan awak media di Jakarta, Jumat (17/7/2020).
Menurut Hasyim, PT BSM sudah mendapatkan izin resmi berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) KKP RI Nomor 12 Tahun 2020, yang bukan hanya mengatur soal ekspor lobster tetapi juga izin budidaya. Jadi tidak ada KKN meski Menteri KKP RI adalah Kader Partai Gerindra, Edhy Prabowo.
“Tidak benar dan tidak ada itu KKN. Keluarga kami tidak seperi itu, jelasnya saya dan kakak saya tidak ingin merusak nama baik keluarga kami,” tuturnya, yang juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT BSM.
Hasyim pun geram, apalagi kasus tersebut sampai ada yang menuding korupsi. Justru, selama ini PT BSM banyak membantu Pemerintah dalam berbagai kegiatan sosial kemanusiaan dan konservasi flora fauna.
“Banyak aktivitas sosial perusahaannya yang selama ini luput dari perhatian masyarakat, justru mendapat penghargaan dari negara lain, seperti Filipina dan Nepal,” urainya.
Dalam bincang santai dengan awak media, Hasyim didampingi dengan putrinya, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT BSM.
PT BSM yang merupakan perusahaan eksportir mutiara, kini dalam proses pergantian nama menjadi PT Bima Sakti Bahari, yang juga menggarap bisnis lobster dan budidaya laut lainnya.
[MBN]