BIMATA.ID, Bandung – Calon Wali Kota Bandung dari Partai Gerindra, Ridwan Dhani Wirianata, menyoroti berbagai permasalahan yang dihadapi Kota Bandung, terutama di sektor pendidikan, kesehatan, dan kriminalitas.
“Apalagi kasus kriminalitas di Bandung cukup tinggi, semisal aksi premanisme dan begal. Hal ini lantaran banyak spot yang gelap dan tak terpantau (CCTV, red),” jelas Ridwan Dhani Wirianata kepada wartawan usai menghadiri acara di Kampus Unpad, belum lama ini.
Ridwan Dhani mengungkapkan keinginannya untuk menciptakan Kota Bandung yang aman dan nyaman, serta bebas dari begal dan geng motor. Dia juga menegaskan rencana untuk menertibkan parkir liar dengan tegas dan memastikan bahwa semua dinas di bawah pemerintah kota berada dalam satu kawasan dengan fasilitas parkir yang memadai.
Dalam visinya sebagai calon wali kota, Ridwan Dhani berkomitmen untuk mewujudkan Kota Bandung yang adil, makmur, religius, dan bermartabat, dengan mengedepankan persatuan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam cita-cita Indonesia emas 2045.
Ridwan Dhani menyoroti tiga masalah utama yang harus menjadi prioritas, yaitu kemacetan, penanganan sampah, dan perluasan lapangan pekerjaan. Mengenai kemacetan, dia menekankan pentingnya persiapan transportasi publik, termasuk menyediakan transportasi bagi anak sekolah yang sesuai dengan kondisi jalan kota yang sempit.
“Atasi kemacetan itu tak bisa mengandalkan dana APBD yang pas-pasan. Maka, saya akan ambil momentum akses ke presiden terpilih atau pemerintah pusat untuk mendukung infrastruktur dan transportasi untuk kota Bandung,” bebernya.
Terkait permasalahan sampah, Ridwan Dhani mengungkapkan bahwa penanganan perlu dilakukan di tingkat hulu. Menurutnya, konsep magotisasi belum maksimal, sehingga pemerintah kota perlu melibatkan masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan.
“Kami pun akan melanjutkan program insinerator dalam mengatasi masalah persampahan dengan memastikan tak membahayakan udara dan memperhitungkan polusi melalui teknologi pembakaran yang terbaik. Lalu, mesti optimalkan lagi pasukan orange serta menghadirkan penampungan sampah sementara di 151 kelurahan,” ujarnya.
Masalah ketiga yang menjadi fokus Ridwan Dhani adalah perluasan lapangan pekerjaan. Dia berencana untuk melibatkan ekonomi kreatif bersama musisi, seniman, dan UMKM. Ridwan Dhani memiliki konsep agar setiap produk UMKM dapat disimpan atau dipajang di restoran dan hotel di Kota Bandung.
“Jadi, pengunjung atau wisatawan yang masuk hotel bisa melihat dan membeli produk UMKM sekaligus diangkat derajat para pelaku UMKM,” pungkasnya.