BIMATA.ID, Jakarta- Ungkapan salah satu elit PDIP, Djarot Saiful Hidayat yang mengatakan bahwa masyarakat maupun pemegang kepentingan jangan terlalu menaruh harapan besar terkait keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara dinilai berlebihan. Pasalnya, aturan terkait IKN ini sudah jelas dan harus tetap di jalankan secara bertahap, sehingga akan sulit bagi pemerintahan selanjutnya untuk mengabaikan keberlanjutan pembangunan di IKN tersebut. Demikian dikatakan pengamat politik Jajat Nurjaman.
“Sikap pesimisme dari elit PDIP ini mengingatkan kita manakala saat PDIP menjadi oposisi, padahal PDIP seharusnya menjadi salah satu pihak yang bertanggung jawab terkait kesuksesan program IKN ini mengingat mega proyek ini dilakukan saat PDIP berkuasa, jika gangguan ini dikaitkan dengan program pemerintahan selanjutnya publik justru memandang seolah PDIP sedang membiasakan diri untuk kembali menjadi oposisi setelah kalah dalam pilpres 2024”, tutur Jajat.
BACA JUGA: Ma’ruf Amin Harap Program Pengentasan Kemisikinan Terus Berlanjut di Pemerintahan Prabowo
Jajat menambahkan, tidaklah logis jika program makan siang bergizi dan susu gratis Prabowo-Gibran dikaitkan dengan keberlangsungan program IKN, apalagi saat ini anggaran program tersebut sudah masuk dalam RAPBN 2025 dimana saat ini PDIP masih menjadi penguasanya, sebaliknya malah terlihat aneh jika tiba-tiba elit pdip menyebut pembangunan IKN akan terganggu dengan program makan siang bergizi dan susu gratis Prabowo-Gibran.
“Timbulnya kekhawatiran terkait jalannya pemerintahan yang akan datang merupakan hal yang wajar mengingat PDIP tidak menjadi bagian di dalamnya, sebaliknya jika kekhawatiran ini mengarah kepada sikap untuk mempengaruhi orang agar berfikir pesimis patut diduga ada motif lain, dan menunjukan ketidaksiapan PDIP untuk kehilangan kekuasaan”, tutup Jajat.
