BeritaPeristiwaPolitikRegionalUmum

Gerindra, Golkar dan PKB Bentuk Koalisi Perubahan di Pilkada Boyolali

BIMATA.ID, BOYOLALI — Partai Golkar, PKB, dan Partai Gerindra resmi membentuk Koalisi Perubahan Boyolali untuk menghadapi Pilkada 2024 di salah satu restoran wilayah Pengging, Banyudono, Boyolali, Senin (17/6/2024) sore.

Peresmian koalisi berbarengan dengan Hari Raya Iduladha dan pemilihan lokasi di Pengging memiliki makna filosofis. Acara dihadiri perwakilan tiga partai politik, komunitas pendukung perubahan, dan simpatisan lain. Tanda tangan kerja sama politik tersebut dilakukan oleh ketua masing-masing partai disaksikan para sukarelawan.

Koordinator Barisan Merah Putih Pengging (BMPP) Boyolali, Gombloh Sujarwanto, dalam acara itu menyampaikan deklarasi dipilih bersamaan dengan Iduladha karena menjadi hari yang penuh pengorbanan untuk masyarakat Boyolali.

BACA JUGA: Idul Adha 2024, Gerindra Bali Bagikan 75 Hewan Kurban untuk Masyarakat

Sedangkan pemilihan Pengging sebagai lokasi pembentukan koalisi, ujar Gombloh, karena terdapat pepunden Yosodipuro yang bisa mempersatukan Keraton Solo dan Keraton Yogyakarta.

“Di sini ada pula petilasan Sitinggil, di situ ada pesantrennya Syekh Siti Jenar, maka rekan-rekan mohon berkah dan insyaallah Gusti Allah ngijabahi [mengabulkan],” ujarnya.

Ketua DPD Partai Golkar Boyolali, Fuadi, menyampaikan partainya siap mengamankan perubahan di Boyolali. Ia menjelaskan di partainya tidak ada penjaringan bakal calon bupati-calon wakil bupati (cabup-cawabup) karena mekanisme di Partai Golkar berbeda dengan yang lain.

Ia menjelaskan mekanisme Partai Golkar berupa penugasan. Walaupun begitu, penugasan itu tetap diuji dengan survei elektabilitas lewat Lembaga Survei Indonesia (LSI). Hasilnya bakal keluar pada Juli 2024.

Fuadi yang sebelumnya mengaku sudah mendapatkan penugasan dari DPP Partai Golkar untuk maju sebagai cabup pada Pilkada Boyolali 2024, mengatakan bakal mematuhi apa pun hasil survei tersebut. Bahkan ia siap dengan kemungkinan tidak masuk dalam hasil rekomendasi survei.

BACA JUGA: Petani Ingin Andra Soni Kader Prabowo Jadi Gubernur Banten

Janji Penuhi Komitmen

“Tidak usah khawatir, siapa pun yang ditunjuk partai pengusung baik PKB, Golkar, maupun Gerindra, saya siap mengamankan perubahan di Boyolali,” kata dia.

Sementara itu, Ketua DPC PKB Boyolali Boyolali, Eko Mujiono, mengajak Koalisi Perubahan untuk tetap solid. Ia mengingatkan jika satu partai saja hengkang, maka gerakan perubahan tinggal angan-angan.

Eko juga mengatakan terkait koalisi di Boyolali, DPC PKB Boyolali terus berkoordinasi dengan pimpinan baik di tingkat Jawa Tengah dan pusat. “Kami tetap komitmen di Koalisi Perubahan Boyolali. Kami sangat senang koalisi ini sudah diajak silaturahmi oleh mantan-mantan anggota DPRD, memberikan semangat kepada kami untuk tetap berada di perubahan,” kata dia.

Senada dengan Fuadi, Eko juga mengatakan siapa pun pasangan calon yang diusung oleh koalisi perubahan pada Pilkada Boyolali 2024, PKB Boyolali bakal siap menyukseskan. Ia juga mengingatkan kepada setiap pendaftar baik cabup dan cawabup di masing-masing parpol anggota koalisi untuk tetap berada di barisan perubahan.

BACA JUGA: Prabowo: Negara-negara Afrika Lihat Indonesia sebagai Contoh Keberhasilan

Terlebih, nantinya hanya bakal dipilih satu pasangan cabup-cawabup. “Jadi nanti antara relawan si A, si B, si C, dan lain-lain harus siap mendukung siapa pun yang terpilih dari ketiga partai politik pengusung,” jelasnya.

Ketua DPC Partai Gerindra Boyolali, Aziz Aminudin, mengaku dibuat merinding ketika para eks anggota DPRD Boyolali menaruh harapan pada koalisi tiga partai tersebut. Ia menegaskan Gerindra Boyolali berkomitmen dengan apa yang disepakati koalisi tiga partai dan disaksikan oleh para sukarelawan.

“Kami komitmen pada perubahan yang nyata. Sejak 2022 kami awali perubahan tapi belum nyata, karena yang terjadi masih 36 kursi di PDIP. Mari nyatakan perubahan itu tidak hanya di tagline tapi perubahan yang nyata,” jelas dia.

 

Tags

Tulisan terkait

Bimata
Close