BeritaPeristiwaPolitikRegionalUmum

Berdayakan Kelompok Wanita Tani, Tina Wiryawati Gelar Pelatihan Pembuatan Pasta Gigi Guna Tingkatkan Ekonomi Daerah

BIMATA.ID, KUNINGAN — Akhir pekan kemarin semua bilang “long weekend” karena libur panjang Hari Raya Waisak 2024. Tapi tidak untuk satu Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat yang tak kenal lelah ini. Ialah Hj. Tina Wirawati, SH., MM., anggota Komisi I DPRD Jabar ini kembali mengunjungi Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, memberikan keterampilan dengan menggelar pelatihan pembuatan pasta gigi. Diketahui, Tina Wiryawati adalah pendiri “BesTina Nyakola UMKM”, sebuah wadah pemberdayaan masyarakat di Dapil 13 Jabar (Kota Banjar, Kabupaten Kuningan, Ciamis dan Pangandaran), yang sudah melaksanakan berbagai kegiatan pelatihan dalam rangka peningkatan kapasitas sumber daya masyarakat, sebagai upaya membangun kemandirian SDM.

Minggu 26 Mei 2024, tak peduli adalah hari libur bagi Tina menurutnya kebersamaan dengan konstituen di daerah pemilihannya adalah keutamaan sebagai wakil rakyat yang selalu siap melayani aspirasi hingga mencarikan solusi dari sekian problematika masalah konstituen yang diwakilinya.

BACA JUGA: Prabowo Berikan Bantuan Untuk Rumah Ibadah dan Ponpes di Papua

Di hari itu, pelatihan pembuatan pasta gigi dilaksanakan di Pondok Jinoli, Desa Puncak, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, diikuti begitu antusias oleh puluhan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT).

“Setiap pelatihan yang digelar BesTina Nyakola UMKM itu untuk membekali masyarakat supaya dapat membuka jalan usaha hingga berdaya saing kuat produknya sampai menjadi mandiri,” ungkap Tina Wiryawati. Wakil Sekjen DPP Partai Gerindra ini memaparkan harapan dari setiap kegiatan BesTina Nyakola menyasar Kelompok Wanita Tani sebagai pesertanya dengan visi membangun “KWT shop” sebagai pemasaran setiap hasil produksinya.

“Apa yang ingin diwujudkan nantinya membentuk ‘KWT mart’ guna menjadi tempat pemasaran setiap hasil produk ibu-ibu kelompok wanita tani. Baik itu hasil bumi pertaniannya yang dikombinasikan bersama produk-produk hasil pelatihan. Pun, ‘KWT shop’ dengan sistem penjualannya secara online,” terang Tina.

“Jadi, slogan BesTina Nyakola itu ‘tanam – olah – jual.’ Dimana para peserta pelatihan harus bisa menyerap ilmu dari BesTina Nyakola. Paling tidak satu KWT dapat mengimplementasikannya menjadi ladang usaha dari hasil pelatihan pembuatan bucket, tata rias, pasta gigi, atau nanti Insya Allah bakal dibuat lagi pelatihan yang ada peluang pasarnya,” imbuhnya.

Ditegaskan Tina, bilamana kelompok wanita tani yang mengikuti pelatihan belum bisa menjadikannya sebagai ladang usaha pun, akan tetapi ilmu yang diserap baik dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari guna menekan konsumerisme.

BACA JUGA: Prabowo : Demokrasi Sekarang Akan Lebih Kuat Dengan Sosial Media

“Ibu-ibu peserta pelatihan BesTina Nyakola juga bisa menerapkan ilmu yang didapat untuk meringankan beban kebutuhan sehari-hari, agar tidak boros harus selalu membeli,” pungkasnya.

Tags

Related Articles

Bimata
Close