Airlangga Beberkan Perkembangan Ekonomi di Forum Asia House
BIMATA.ID, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko), Airlangga Hartarto menyampaikan perkembangan ekonomi Indonesia pasca – Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di depan perkumpulan pebisnis, dan grup pemikir Inggris di Forum Asia House.
Dalam paparan awalnya, Airlangga memamerkan metode hitung cepat atau quick count yang dimiliki Indonesia. Serta, menentukan besarnya wilayah Indonesia dibandingkan Eropa Barat.
“Kurun waktu 3 jam hasil pemilu sudah diketahui hitung cepat alias quick count dengan hasil akurat dari perhitungan manual,” kata Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (30/04/2024).
Baca juga: Prabowo Hadiri Upacara Peringatan HUT Kopassus ke 72
Terkait hal itu, Ia juga menyampaikan, bahwa wawasan mengenai prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia di mana perekonomian Indonesia tumbuh sekitar 5 persen selama delapan kuartal terakhir berturut-turut.
Diketahui, perekonomian Indonesia akan tumbuh di atas 5 persen pada 2024 dengan tingkat inflasi yang terkendali pada kisaran 2,5 persen plus minus 1 persen.
“Kepercayaan dunia usaha global terhadap Indonesia juga sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan peringkat investasi yang baik dari berbagai lembaga pemeringkat,” ujarnya.
Lihat juga: Prabowo Siap Gaspol Lanjutkan Program Hilirisasi Jokowi
Menurutnya, lembaga pemeringkat Moody’s yang menerbitkan Baa2 Stable Outlook untuk Indonesia pada 16 April 2024, sedangkan Fitch dan JCR memberikan rating BBB stabil pada Maret 2024 lalu.
Ketahanan sektor eksternal juga tetap terjaga, ditandai dengan cadangan devisa yang tetap tinggi yaitu sebesar 136 miliar dolar AS. Neraca perdagangan Indonesia juga terus mencatat surplus dalam 46 bulan terakhir (pada Februari 2024 sebesar 870 juta dolar AS).
Selain itu, proses aksesi Indonesia ke OECD menjadi fokus penting bagi dunia usaha yang tertarik dalam kerja sama ekonomi dengan Indonesia. Proses aksesi diharapkan dapat menjadi katalisator untuk mendorong peningkatan pendapatan per kapita Indonesia.
Simak juga: Partai Gelora Keberatan Jika PKS Masuk Koalisi Prabowo-Gibran
Untuk diketahui, sebanyak 20 dari 27 Menteri juga menyerukan penundaan EUDR, yang disampaikan pada Rapat Dewan Konfigurasi Dewan Perikanan Pertanian (AGRIFISH).