BIMATA.ID, Jakarta- Wakil Direktur PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Catur Budi Harto menyatakan, BRI merupakan bank yang kegiatan bisnisnya sangat bergantung kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
“BRI itu kan bank yang portfolionya 78 persen adalah untuk UMKM, dan hidup mati kami tergantung UMKM,” kata Catur dalam kunjungan kerja ke Pasar Rawamangun, Jakarta, Selasa (23/6).
Catur mengatakan, saat ini Bank BRI bersama pihak pengelola pasar telah merilis 3.232 situs pasar secara nasional. Sebanyak 355 di antaranya berada di wilayah DKI Jakarta.
Menurut dia, keberadaan website pasar tersebut sangat membantu pelaku UMKM pasar dan pembelinya selama masa pandemi virus corona saat ini. “Kita selalu komitmen dukung UMKM. Lalu kita bantu dalam aplikasi supaya bisa laku,” ucap dia.
Selain itu, Bank BRI juga mendorong pertumbuhan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di kalangan para pedagang dan UMKM guna menggerakkan roda pertumbuhan bisnis, meningkatkan produktifitas serta nilai usaha pedagang pasar.
Hingga akhir Mei 2020, tercatat BRI telah menyalurkan KUR di Wilayah DKI Jakarta sebesar Rp 885 miliar, sedangkan secara nasional telah mencapai Rp 47,4 triliun.
“Kami terus berkomitmen untuk mendorong pengembangan sektor UMKM, salah satunya melalui program restrukturisasi UMKM. Sekitar 2,6 juta debitur UMKM dengan nilai lebih dari Rp 160 triliun telah diberikan relaksasi pinjaman. Upaya ini diharapkan bisa membantu terus berlanjutnya usaha UMKM tanpa terbebani pembayaran angsuran pinjaman mereka,” tuturnya.
Salurkan KUR ke Pedagang Pasar Rawamangun
Pimpinan Cabang Bank BRI Rawamangun Dhani Novan mengatakan, hingga Mei 2020, pihaknya telah menyalurkan kredit senilai Rp 750 juta kepada 30 pedagang di Pasar Rawamangun.
“Sampai dengan data Mei, untuk penyaluran khusus di Pasar Rawamangun sendiri ada 30 debitur dengan total plafon Rp 750 juta. Satu debitur sekitar Rp 25 juta,” jelasnya di Pasar Rawamangun, Jakarta, Selasa (23/6).
Dhani menyampaikan, jumlah total debitur yang terdaftar di Kantor Cabang BRI Rawamangun sebanyak 7.909 orang, dengan total plafon sekitar Rp 173 miliar. “Tapi kalau sampai wilayah kantor wilayah DKI Jakarta, dari Priok sampai Kalimalang, itu totalnya debitur sekitar 30.189 debitur, dengan total plafon Rp 882 miliar,” dia menambahkan.
Dia menjelaskan, Bank BRI juga tetap berkomitmen untuk menyalurkan KUR kepada seluruh pedagang pasar. Namun, dia menyebutkan beberapa kendala yang harus dihadapi dalam pelaksanaannya.
(FID)
Sumber Merdeka.com