BIMATA.ID, Jakarta – Pasifik Satelit Nusantara (PSN), perusahaan satelit swasta pertama di Indonesia melakukan kolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memperkuat ekosistem teknologi satelit dan penginderaan jauh berbasis hasil riset di Indonesia.
Direktur Utama PSN Adi Rahman Adiwoso mengatakan, Indonesia memiliki potensi dan kompetensi yang mumpuni dalam pemanfaatan teknologi satelit dan penginderaan jauh untuk berbagai kebutuhan.
Hal ini ditunjukkan dengan status Indonesia sebagai pemilik satelit terbanyak di Asia Tenggara.
“Kami berterima kasih kepada BRIN atas kerja sama ini. Dengan pengalaman PSN lebih dari 32 tahun dalam industri satelit serta dipadupadankan bersama keahlian BRIN pada riset, Indonesia diharapkan mempunyai kapabilitas, bukan hanya membeli dan menggunakan, tapi juga membangun satelit sendiri,” kata Adi Rahman, dikutip dari antaranews, Senin (16/10/2023).
Baca Juga : Relawan Garuda Deklarasi Dukung Prabowo, Sekjen Gerindra: Anak Muda Jangan Berhenti Berjuang
Kolaborasi antara PSN dan BRIN diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) oleh Dirut PSN Adi Rahman Adiwoso dan Deputi Bidang Pemanfaatan Riset & Inovasi BRIN R. Hendrian.
Direktur Keuangan PSN, Ravi Talwar serta Direktur Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Industri BRIN, Mulyadi Sinung Harjono turut menyaksikan penandatanganan MoU di Jakarta pada Jumat (13/10/2023) tersebut.
Dia menerangkan, melalui kesepakatan ini diharapkan semakin memperkuat ekosistem teknologi satelit dan penginderaan jauh berbasis hasil riset di Indonesia. Kolaborasi antara PSN dan BRIN dapat menghasilkan suatu kajian yang menjadi landasan bagi pemerintah dalam membuat kebijakan ruang angkasa.
Dia mengungkapkan, teknologi satelit telah mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini dibuktikan dengan mudahnya serta biaya yang terjangkau untuk membangun satelit. Ditambah lagi pemanfaatan ruang angkasa akan dilakukan secara besar-besaran pada 2030 mendatang.
“Menyambut 100 tahun Indonesia, sebagai pelaku industri kami ingin ada kebijakan tentang ruang angkasa. Ke depan, cara pemanfaatan ruang angkasa akan sangat berbeda dan bukan tidak mungkin Indonesia bisa membangun satelit penginderaan,” ungkapnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pemanfaatan Riset & Inovasi BRIN, Hendrian menambahkan pihaknya mempunyai pandangan bahwa pelaku industri merupakan salah satu mitra strategis.
Simak Juga : Rencana Kebijakan Lingkungan Prabowo: Energi Terbarukan Biosolar yang Tak Sebabkan Polusi dan Impor
Dengan pentingnya posisi pelaku industri, BRIN telah membentuk Direktorat Pemanfaatan Riset dan Inovasi pada Industri.
Direktorat ini dapat berkolaborasi dalam berbagai bidang, mulai dari satelit hingga hortikultura.
“Kami berterima kasih atas kolaborasi strategis ini. Pelaku industri merupakan mitra terpenting bagi BRIN. Semoga dalam payung kerja sama ini nantinya turut membahas tentang kebijakan dan posisi Indonesia di bidang antariksa,” terang Hendrian.
Melalui kerja sama ini, PSN dan BRIN akan berkolaborasi dalam penelitian, pengembangan dan pengkajian bersama, serta pemanfaatan hasil di bidang teknologi satelit dan penginderaan jauh.