BIMATA.ID, Jakarta – Anggota DPR RI Putu Supadma Rudana menegaskan bahwa Rancangan Undang-Undang (RUU) Permuseuman menjadi hal yang sangat mendesak untuk segera diwujudkan.
Kehadiran RUU ini diharapkan akan memperbaiki pengelolaan permuseuman di masa depan, dengan tujuan utama untuk melestarikan warisan budaya Indonesia. Dengan demikian, generasi penerus bangsa dapat mengenal dan memahami warisan budaya Indonesia yang terdapat di dalam museum.
“Jika kita tidak segera mengambil tindakan, anak-anak kita mungkin akan menjadi asing terhadap warisan budaya mereka sendiri, kehilangan pemahaman tentang sejarahnya, dan kurang mengerti warisan bangsanya. Oleh karena itu, kita perlu melakukan gerakan afirmasi bersama dengan semangat Hari Museum Indonesia yang ke-8, yaitu kolaborasi dan sinergi. Kita harus bersatu dalam semangat ini karena situasinya sangat mendesak. Keadaan ini memaksa kita untuk bertindak, bertujuan untuk mewujudkan undang-undang ini,” ungkap Putu dalam keterangannya kepada media usai Seminar Nasional bertajuk Urgensi Penyusunan RUU Permuseuman di Gedung Nusantara, DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (13/10/2023).
Baca Juga : Prabowo: Kita Tidak Mau Rakyat Hanya Digaji UMR
Menurutnya, jika RUU Permuseuman ini tidak segera diwujudkan, akan berdampak negatif terhadap pengelolaan museum. Ancaman seperti kehilangan artefak dan kurangnya perawatan benda-benda cagar budaya dapat dihindari dengan keberadaan RUU ini.
Mengingat pentingnya hal tersebut, DPR RI berkomitmen untuk segera memproses RUU Permuseuman dan mengikutsertakannya dalam Prolegnas (Program Legislasi Nasional) pada tahun 2023.
Putu juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Puan, Pak Lodewijk, Pak Rahmat Gobel, dan lainnya yang telah memberikan dukungan. Kehadiran Pak Rahmat Gobel dalam acara pembukaan Pameran Hari Museum Indonesia menunjukkan komitmen tinggi DPR RI dalam menjaga kekayaan warisan budaya bangsa melalui museum.
Selaku Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI), Putu juga menyatakan bahwa Peringatan Hari Museum Indonesia adalah momen yang baik untuk mengingatkan dan memastikan bahwa seluruh masyarakat mulai memahami, mencintai, dan merasakan kekuatan warisan bangsa Indonesia melalui museum.
Museum dianggap sebagai rumah abadi peradaban, rumah tertinggi kebudayaan, dan sumber inspirasi dari masa lalu dan masa kini untuk mencapai masa depan yang lebih baik.
Simak Juga : Soal Jadi Cawapres Prabowo, Gibran: Otomatis Keluar PDIP
“Bayangkan seperti merawat sebuah pohon, yang kita rawat adalah akarnya. Ketika akarnya diperhatikan, museum sejarah kita, warisan bangsa kita, akan berkembang dengan baik. Cabangnya akan sehat, rantingnya juga bagus, daunnya akan hijau, dan buahnya akan manis. Bayangkan sejauh mana Indonesia dapat tumbuh besar jika kita merawat akarnya, nantinya Indonesia akan mampu menjadi negeri dengan kekuatan ekonomi yang luar biasa, berdaulat dalam politik, dan juga kaya dalam budaya, sesuai dengan visi para proklamator kita,” tambahnya.
