BIMATA.ID, JAKARTA- Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Barat belum berjalan efektif dalam menekan angka penyebaran Covid-19, walaupun ada beberapa kota yang mengalami penurunan dalam kasus tersebut.
‘’Ada penurunan dari kasus terutama Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bogor,” kata Anggota Fraksi Gerindra DPRD Jabar dapil Kabupaten Bogor, Prasetyawati.
Pihaknya mencatat jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Bogor belum mengalami penurunan. Menurutnya, dari data yang dihimpun jumlah PDP di Bodebek cenderung meningkat.
“Sebagian sebaran dari PDP relatif sama tetapi jumlah dari PDP itu sendiri di Bodebek juga cenderung meningkat terutama di Kabupaten Bogor,” ujarnya.
Berdasarkan pantuannya, petugas di lapangan yang melaksanakan Check Point belum berjalan maksimal. Penjagaan tidak bisa dilaksanakan selama 24 jam dijaga total dengan kekuatan penuh.
“Petugas Dinas perhubungan baik di kota maupun kabupaten jumlahnya terbatas. Sehingga jumlah personel yang ikut bertugas di setiap check poin masih kurang ideal,”ujarnya.
Dengan keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) setiap check point tidak mungkin bertugas 24 jam. Hal ini berkaitan dengan daya tahan tubuh petugas jangan sampai justru petugas check pointnya pergi sehat pulang sakit.
“Petugas juga butuh vitamin, beruntungnya logistik masih terpenuhi banyak relawan yang memberi dukungan berupa logistik untuk petugas,”paparnya.
PSBB yang berjalan saat ini kurang koordinasinya antar petugas penyekatan kendaraan dari wilayah Jawa Barat menuju DKI Jakarta.
“Sementara masyakat yang mau masuk Jakarta tidak di check secara ketat, kalau mau menekan penularan Covid-19 secara ketat, maka check point harus dilakukan secara ketat,”ucapnya.
Prasetyawati juga mempertanyakan pengawasan wilayah perbatasan Jawa Barat dengan Jakarta. Ia melihat, masih banyak lalu lalang warga menggunakan kendaraan secara bebas.
“Pada intinya harus ada koordinasi antara Pemprov Jabar dan DKI Jakarta untuk menangani Covid-19 untuk memutus mata rantai penularan,”pungkasnya.
(ZBP)