
BIMATA.ID, Medan — Presiden RI Prabowo Subianto mengakhiri peninjauan langsung selama dua hari ke wilayah bencana, yakni di Aceh dan Sumatera Utara. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan kehadiran Prabowo di wilayah bencana setelah kunjungan kerja ke luar negeri ini merupakan wujud tanggung jawab kepala negara untuk memastikan proses penanganan berjalan cepat.
Dalam peninjauan ini, Prabowo ingin melihat progres penanganan bencana. Prabowo juga sempat bercengkerama dengan para korban untuk menguatkan mental mereka menghadapi bencana.
“Semua wilayah sudah terjangkau, stok kita mencukupi. Kebutuhan pangan mencukupi,” kata Prasetyo, di Pangkalan Udara Soewondo, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (13/12).
Prasetyo juga memastikan kebutuhan pakaian, obat-obatan untuk para korban di wilayah bencana sudah terpenuhi. Pemerintah pun terus berupaya memenuhi kebutuhan dasar seperti air bersih.
“Air bersih di Aceh Tamiang terus-menerus kita lakukan perkuatan,” katanya.
Selanjutnya, Prasetyo mengatakan hampir seluruh rumah sakit yang sempat lumpuh akibat bencana, kini sudah mulai berfungsi meski belum optimal.
Dia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras memulihkan fasilitas dasar. Mulai dari anggota TNI, Polri, BNPB, Basarnas, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, relawan, hingga seluruh masyarakat Indonesia baik perseorangan maupun perusahaan.
“Seperti yang disampaikan selalu Bapak Presiden. Kebersamaan kita, kegotongroyongan kita. Ttidak ada satu pun yang boleh kita tinggalkan di saat saudara-saudara kita mengalami (musibah),” kata Prasetyo.
BACA JUGA: Momen Prabowo Makan Masakan Warga Pengungsi Saat Cek Dapur di Aceh, Pastikan Gizi Dan Kelayakan
Dia meminta maaf jika ada hal yang kurang berkenan. Prasetyo pun berterima kasih kepada seluruh warga Aceh dan Sumatera Utara yang menerima kunjungan Prabowo dengan hangat.
“Bapak Presiden pamit untuk kembali ke Jakarta untuk melanjutkan kegiatan lainnya. Terima kasih kepada temen-teman media yang sudah ikut selama ini. Terima kasih semuanya,” kata Prasetyo.




