
BIMATA.ID, Jakarta — Dalam rangka menyambut peringatan Hari Ibu, Wanita Tani Indonesia HKTI (Wantan HKTI) menginisiasi pertemuan strategis dengan Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk memperkuat akses permodalan bagi petani nasional, khususnya kelompok wanita tani.
Ketua Umum DPP Wanita Tani Indonesia HKTI Anita Aryani menyebutkan bahwa pertemuan ini menjadi momentum penting untuk mendorong pemberdayaan perempuan di sektor pertanian.
Pihaknya melihat bahwa kelompok wanita tani memegang peran signifikan dalam rantai produksi pangan namun masih menghadapi berbagai kendala, terutama terkait akses permodalan yang memadai.
BACA JUGA: Respons Aspirasi Publik, Prabowo Rehabilitasi 3 Mantan Direksi ASDP
Wantan HKTI menilai PNM sebagai mitra strategis karena memiliki program pembiayaan yang inklusif dan berkelanjutan, seperti Mekaar dan ULaMM, yang telah terbukti membantu jutaan pelaku usaha mikro perempuan di seluruh Indonesia.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan kelompok wanita tani dapat menikmati akses modal yang lebih mudah, terarah, dan berkesinambungan.
Pertemuan Wantan HKTI dan PNM di Jakarta membahas sejumlah peluang kerja sama, antara lain:
Peningkatan akses pembiayaan untuk kelompok wanita tani melalui skema kredit mikro berbasis kelompok.
Pendampingan usaha bagi petani perempuan agar mampu mengelola modal secara efektif.
Pelatihan literasi keuangan, manajemen usaha tani, dan pengembangan produk hasil pertanian.
BACA JUGA: Dengar Aspirasi Masyarakat, Prabowo Beri Rehabilitasi ke Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi
Ekspansi program pembiayaan PNM ke lebih banyak desa binaan HKTI di berbagai provinsi.
Anita menegaskan bahwa menghadirkan kemandirian ekonomi bagi petani perempuan adalah langkah konkret dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Peringatan Hari Ibu harus menjadi spirit untuk menghadirkan keberpihakan yang nyata kepada para perempuan yang bekerja di sawah, kebun, dan ladang. Mereka bukan hanya tulang punggung keluarga, tetapi juga aktor penting pembangunan pertanian. Karena itu, akses modal dan pendampingan usaha wajib diperluas,” ujarnya
Kolaborasi Wantan HKTI dan PNM ini diharapkan menjadi model sinergi antara organisasi tani dan lembaga keuangan yang mampu menciptakan ekosistem pemberdayaan perempuan petani secara berkelanjutan.
Dengan penguatan modal, pendampingan, dan literasi usaha, kelompok wanita tani di berbagai daerah dapat meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus stabilitas ekonomi keluarga mereka.
BACA JUGA: Prabowo dan PM Inggris Temu Virtual, Bahas Kemitraan Maritim, Pendidikan Hingga Isu Global
Pertemuan ini menjadi langkah awal menuju kerja sama yang lebih konkret di lapangan. Wantan HKTI berencana menindaklanjuti hasil diskusi dengan penyusunan program bersama dan pemetaan prioritas daerah yang membutuhkan dukungan permodalan.




