Pencak Silat Tampil di ISG 2025 Riyadh, Raih Pengakuan Internasional dan Medali Resmi

BIMATA.ID, Riyadh — Pencak silat resmi tampil sebagai cabang olahraga demonstrasi (Demo Sport) dalam Islamic Solidarity Games (ISG) 2025 di Riyadh, Arab Saudi. Kehadiran pencak silat dalam ajang multinasional tersebut menjadi tonggak penting dalam upaya internasionalisasi seni bela diri warisan Nusantara dan memperkuat pengakuan dunia terhadap pencak silat sebagai cabang olahraga berbasis budaya.

International Technical Delegate, Teddy Suratmadji, menjelaskan bahwa menjelang penyelenggaraan, Indonesia akhirnya diterima sebagai peserta dengan status Demo Sport. Namun demikian, pencak silat tetap diberikan penghargaan medali resmi dari panitia penyelenggara.

“Terakhir, menjelang penyelenggaraan, kita diterima sebagai peserta dengan kategori Demo Sport. Meskipun statusnya Demo Sport, ternyata tetap diberikan medali. Artinya, medali tersebut merupakan penghargaan resmi dari penyelenggara, bukan sekadar simbolis,” ujar Teddy.

BACA JUGA: Prabowo Siapkan Pendidikan Vokasi untuk Tenaga Kerja Domestik dan Migran

Ia juga menyoroti hasil kompetisi yang menunjukkan distribusi medali emas secara merata dan mengejutkan. Medali emas pertama diraih oleh Aljazair, disusul Kazakhstan, Malaysia, dan Mesir. Sementara Indonesia bersyukur berhasil membawa pulang medali perunggu.

“Ini menunjukkan bahwa hasil kompetisi benar-benar merata dan menjadi kebahagiaan tersendiri karena pencak silat tidak didominasi oleh Indonesia,” jelasnya.

Teddy menegaskan bahwa keikutsertaan pencak silat di ISG bukan hanya hasil kerja Persilat, tetapi juga upaya diplomasi olahraga yang dilakukan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) sebagai National Olympic Committee. KOI melakukan lobi dan koordinasi agar pencak silat dapat tampil dalam ISG 2025.

Adapun kebutuhan teknis seperti matras dan perlengkapan pertandingan difasilitasi oleh Persilat sebagai induk organisasi pencak silat dunia.

Selain itu, terdapat momen seremoni penyerahan pelakat oleh Prabowo Subianto dalam kapasitasnya sebagai Presiden Persilat. Pelakat tersebut direncanakan akan disampaikan melalui perantara Duta Besar Republik Indonesia, mengingat dukungan diplomatik juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan partisipasi ini.

BACA JUGA : Revitalisasi Stasiun Tanah Abang Diresmikan, Prabowo Naik KRL Bareng Warga

Keikutsertaan pencak silat di ISG 2025 dipandang sebagai capaian strategis dalam memperluas eksposur pencak silat di kawasan Timur Tengah dan Asia Tengah, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pengembangan olahraga budaya. Langkah ini membuka peluang agar di masa mendatang pencak silat dapat diikutsertakan sebagai cabang kompetitif penuh dalam edisi ISG berikutnya.

Pertandingan demonstrasi berlangsung pada Rabu, 5 November 2025, di King Fahd Sports Complex, Riyadh, memperlihatkan berbagai kategori seni dan tanding yang menonjolkan teknik, filosofi, serta sportivitas pencak silat. Penampilan para pesilat mendapat perhatian besar dari penonton internasional dan panitia.

Untuk memastikan penyelenggaraan berjalan lancar, Persilat menugaskan pejabat teknis internasional, antara lain:

Teddy Suratmadji – International Technical Delegate

Titih Hayati – Assistant Technical Delegate

Mustapha Bin Salleh – Chairman of Competition

Yuliandi Purwanto – Ketua Dewan Wasit dan Juri

Serta tim teknis dan pendukung dari Indonesia, Malaysia, dan Asia Tengah.

Keberhasilan pencak silat tampil di ISG 2025 menunjukkan bahwa diplomasi olahraga Indonesia terus bergerak maju.

BACA JUGA: Revitalisasi Stasiun Tanah Abang Diresmikan, Prabowo Naik KRL Bareng Warga

Pencak silat bukan hanya dipertandingkan, tetapi diperkenalkan sebagai ekspresi nilai budaya, kedisiplinan, serta identitas bangsa yang siap bersaing di panggung internasional.

Exit mobile version