Surat untuk Presiden: Anak-Anak Sekolah Rakyat Kini Berani Bermimpi & Punya Cita-Cita

BIMATA.ID, Jakarta – Gebrakan Presiden Prabowo Subianto di sektor pendidikan terus berkelanjutan demi mencerdaskan anak bangsa dan mewujudkan Generasi Emas 2045. Kepala Negara pun menegaskan komitmen pemerintah untuk memperluas keberadaan Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia.

Pembangunan Sekolah Rakyat masih bertahap dengan target 100 sekolah baru setiap tahun, dengan total 500 sekolah di wilayah yang kondisi ekonomi penduduknya paling lemah. Presiden Prabowo bertekad agar anak-anak dari keluarga kurang mampu tidak mengalami putus sekolah.

Kehadiran Sekolah Rakyat juga diharapkan menjadi ‘rumah’ yang membangkitkan kepercayaan diri sekaligus memberikan pendidikan terbaik untuk anak bangsa. Ditegaskan Presiden Prabowo, generasi muda Indonesia harus lebih maju dan tidak boleh tertinggal dari bangsa lain.

“Anak-anak yang tadinya mungkin merasa rendah diri karena orang tuanya sangat susah hidupnya, kita tarik keluar, kita berikan lingkungan sebaik-baiknya supaya dia percaya diri dan dia dapat pendidikan terbaik yang bisa kita berikan,” ujarnya.

BACA JUGA: Momen Kompak Prabowo dan Lula: Kesejahteraan Rakyat Prioritas Tertinggi Kami Berdua

Harapan Presiden Prabowo bukan sekadar isapan jempol semata karena ternyata, anak-anak yang menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat kini mulai berani bermimpi. Mereka bahkan sudah memiliki cita-cita ingin melanjutkan pendidikan tinggi dan memilih profesi apa yang akan digeluti nanti.

Mimpi Adalah Kunci

Hingga Oktober 2025, pemerintah sudah membangun dan mengoperasikan lebih dari 160 Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia, yang menampung hampir 16 ribu siswa. Program ini merupakan langkah nyata untuk mengentaskan kemiskinan dan menghidupkan harapan anak-anak keluarga ekonomi lemah.

Hal inilah yang dirasakan langsung oleh Danindra Hanif Saputro, siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 17 Surakarta. Siswa berusia 15 tahun ini memiliki ayah yang mengidap stroke sejak 2021, sementara sang ibu menggantikan mencari nafkah dengan berjualan es.

Di Sekolah Rakyat, Danindra mengaku senang karena banyak teman yang kompetitif namun tetap suportif. Ia pun merasakan manfaat belajar lebih disiplin setiap hari dan berlatih manajemen waktu, mulai dari screen time, pola belajar, hingga mengatur pola makan.

“Yang paling asyik di sini, teman-temannya saling support, melengkapi kekurangan satu sama lain, dan saling menolong. Jadi sangat membantu saya meraih cita-cita saya,” ucapnya.

BACA JUGA: Prabowo dan Lula Saksikan Penandatanganan 8 Kerja Sama Strategis Indonesia–Brasil

Siswa yang menggemari pelajaran sejarah ini pun mengutarakan mimpinya, “Harapan saya setelah masuk Sekolah Rakyat, saya ingin meraih cita-cita sebagai Kadet Unhan (Universitas Pertahanan) RI di Fakultas Sejarah Militer, bisa membanggakan orang tua, berguna untuk masyarakat dan agama.”

Sementara itu, Agustina Bintang Prasisti rekan Danindra di SRMA 17 Surakarta juga mengungkapkan impian berkuliah di jurusan Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Kini, siswi berusia 16 tahun ini kembali memiliki harapan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

“Di sini, saya giat belajar, terus memperbaiki karakter saya, memperbaiki kedisplinan, tanggung jawab, dan kejujuran,” tuturnya.

Salah seorang guru di SRMA 17 Surakarta, Fasda Akhsanul Latief, turut menyampaikan pengalaman sebagai pengajar. Menurut guru yang mengampu pelajaran Fisika ini, Sekolah Rakyat hadir sebagai pencerahan bagi anak-anak yang sebelumnya tidak terjangkau akses pendidikan berkualitas.

“Sekolah Rakyat ini merupakan program yang sangat luar biasa dari Bapak Presiden Prabowo, yang mana saya ingin ikut andil atau berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata Fasda, yang sebelumnya mengajar di salah satu SMP Negeri di Cilacap, Jawa Tengah.

BACA JUGA: Momen Kompak Prabowo dan Lula: Kesejahteraan Rakyat Prioritas Tertinggi Kami Berdua

Surat untuk Presiden

Beberapa waktu lalu, Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya mengunjungi Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 10 Cibinong, Kabupaten Bogor. Ia bersama Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf dan Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono.

Kesempatan tersebut menjadi momen berkesan bagi para siswa yang merasakan manfaat bersekolah di sekolah dengan fasilitas lengkap dan makanan bergizi. Seorang siswi bernama Erni Andayani pun menuliskan surat untuk Presiden Prabowo yang dititipkan kepada Seskab.

“Teruntuk Bapak Presiden, Pak Prabowo Subianto, yang sangat kami hormati. Beribu kata terima kasih kami ucapkan, entah dengan cara apa kami membalas jasamu, Pak. Berkat kebaikan Bapak, sekarang kami bisa sekolah,” tulis Erni, membuka suratnya.

“Kami sangat senang punya banyak teman, semua guru memperlakukan kami dengan sangat baik seperti menyayangi anak-anaknya, dan kami sudah seperti keluarga, Pak. Kami di sini diajarkan tentang segala hal, mulai dari kedisiplinan, ketertiban tentang sopan santun dan masih banyak lagi. ”Lanjutnya.

Di akhir suratnya, Erni berjanji akan belajar sungguh-sungguh dan yakin bisa meraih kesuksesan di masa depan. Ia bertekad membuktikan kepada semua orang yang meragukan orang miskin bisa sukses dan bisa menjadi pemuda Generasi Emas.

Raih Cita-cita

Raut kebahagiaan juga terpancar dari para siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 13 Kota Bekasi. Mereka tinggal di asrama dan merasa nyaman karena menikmati fasilitas yang lengkap, mulai dari kamar tidur, buku, alat tulis, makanan bergizi, alat mandi, hingga alat kebersihan.

Seorang siswi bernama Dea dengan penuh percaya diri mengutarakan cita-citanya menjadi Polisi Wanita (Polwan). Ia merasa senang bisa melanjutkan pendidikan di Sekolah Rakyat dan bertekad meraih impiannya demi membahagiakan kedua orang tua.

“Saya mau jadi Polwan. Semoga saya bisa sukses sekolah di sini dan bisa membanggakan orang tua,” ucapnya.

Senada, rekannya bernama Fitri juga memiliki cita-cita menjadi Polwan, “Cita-cita saya jadi Polwan. Dengan sekolah di sini, semoga tercapai cita-cita saya.”tambahnya.

Sementara itu, siswa bernama Alka juga mengungkapkan pengalaman diajarkan oleh Tentara Nasional Indonesia di SRMA 13 Kota Bekasi. Ia senang sekali karena mendapat materi pelajaran baris-berbaris dan cara mengajar TNI yang tegas kini membuatnya lebih disiplin.

Alka pun terinspirasi ingin menjadi TNI, “Harapan saya bisa jadi orang sukses dan cita-cita saya jadi TNI Angkatan Darat.”ujarnya.

Harapan pun terbuka lebar bagi Erni, siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 10 Cibinong, Kabupaten Bogor. Sebelum ada Sekolah Rakyat, ia dan teman-temannya merasa tidak memiliki masa depan yang cerah dan kini mereka berani untuk bertekad meraih cita-cita.

“Sebelum adanya Sekolah Rakyat ini, kami tak tahu masa depan kami seperti apa nanti. Kami merasa tidak punya masa depan. Kami berpikir semua jalan sudah tertutup, tak ada lagi jalan bagi kami yang kurang mampu untuk menggapai cita-cita. Kami akan belajar sungguh-sungguh, kami yakin bisa sukses dan bisa menggapai cita-cita,” tuturnya dalam surat untuk Presiden Prabowo.

Kehadiran Sekolah Rakyat terbukti mampu membangkitkan semangat anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk bisa meraih kesuksesan di masa mendatang. Presiden Prabowo pun menegaskan pentingnya pendidikan untuk membebaskan anak bangsa dari kemiskinan dan memiliki masa depan lebih baik.

“Anak orang miskin atau cucu orang miskin tidak harus menjadi miskin. Kita harus berani memutus rantai kemiskinan dan tidak menyerah pada keadaan. Sekolah Rakyat hadir agar penderitaan mereka tidak diabaikan,” tegasnya.

Ya, harapannya semoga semakin banyak lagi anak-anak di seluruh penjuru negeri yang akhirnya berani bermimpi dan memiliki cita-cita yang tinggi.

Exit mobile version