BIMATA.ID, Jakarta – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri menerapkan standar sanitasi berlapis guna memastikan keamanan dan kebersihan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa.
Proses pencucian alat masak, ompreng, hingga food tray dilakukan secara ketat, mulai dari pemilahan sisa makanan, pencucian tiga tahap, hingga pengeringan menggunakan oven steril.
Mengenai hal tersebut, Kepala SPPG Polri Pejaten, M Iqbal Salim menjelaskan, proses pencucian dilakukan melalui tiga sink dengan fungsi berbeda.
Baca juga: Prabowo Anugerahkan Kenaikan Pangkat Kehormatan kepada 11 Purnawirawan TNI
“Sink pertama itu sink air panas dan sabun. Jadi fungsinya air panas dan sabun itu untuk melunturkan sisa-sisa lemak, minyak, gitu. Jadi setelah diproses pembersihan yang pertama digeser lagi ke sink yang kedua untuk disikat, dibilas, menghilangkan noda sabunnya. Kemudian pindah lagi ke sink sebelahnya dengan air mengalir. Dibersihkan lebih detail lagi tanpa sabun,” ujar Iqbal di SPPG Pejaten, Jakarta Selatan, pada Kamis (02/10/2025).
Menurut Iqbal alat masak dikeringkan menggunakan oven steril untuk membunuh bakteri.
“Baru setelah itu kita lap sedikit, baru kita masukkan ke dalam oven pengering. Jadi fungsi oven pengering itu selain mengeringkan, diharapkan proses oven ini bisa membunuh bakteri juga,” sambungnya.
Lihat juga: Di Balik Masifnya Armada Laut HUT TNI, Warisan Modernisasi Era Prabowo Menhan
Ia menegaskan, sanitasi di SPPG Polri diawasi secara ketat oleh Dinas Kesehatan melalui Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL), dan didukung berbagai sertifikasi seperti ISO 2018, HCCP, GMP, BRC, serta sertifikat halal.
Untuk diketahui, sejak beroperasi pada Maret 2025, SPPG Polri Pejaten telah menyalurkan sekitar 3.400 porsi makanan per hari ke 10 sekolah.
