NasionalBeritaPeristiwaPolitikUmum

Kemenag Pacu Revitalisasi Madrasah, Targetkan 2.000 Lebih Sarpras Dibangun Ulang

BIMATA.ID, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) menegaskan percepatan revitalisasi gedung dan fasilitas madrasah sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam di Indonesia. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat daya saing madrasah sekaligus menghadirkan lingkungan belajar yang lebih modern dan aman bagi para siswa.

Saat ini lebih dari dua ribu madrasah telah terdaftar dalam program revitalisasi yang dijalankan secara bertahap. Program ini ditujukan untuk memastikan tersedianya sarana prasarana pendidikan yang lebih layak dan sesuai kebutuhan.

“Anggaran ini tanggung jawab besar. Karena itu harus dijalankan secara prudent, hati-hati, tapi juga tepat waktu,” ujar Sekretaris Jenderal Kemenag, Kamaruddin Amin, di Jakarta, Rabu (1/10/2025).

Baca Juga: Prabowo Pastikan MBG Jalan Terus, Semua Dapur Dilengkapi Sterilisasi & Test Kit Sebelum Makan Dikirim

Kamaruddin menambahkan, pihaknya kini sedang menyelesaikan aturan teknis, mekanisme, hingga proses tender agar pelaksanaan revitalisasi berjalan sesuai target.
“Mana yang paling cocok dengan postur anggaran hingga waktu yang tersedia, itu yang akan dipilih,” katanya.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amin Suyitno, menjelaskan bahwa revitalisasi madrasah menjadi salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto melalui skema Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC).

Namun, ia mengungkapkan baru 190 dari total 2.120 satuan kerja yang sudah berhasil direvitalisasi hingga tahun 2025, sementara ribuan lainnya masih menunggu giliran.
“Banyak sarpras (sarana dan prasarana) madrasah mengalami kerusakan sedang hingga berat. Karena itu, Kemenag perlu ijtihad agar PHTC bisa menjawab kebutuhan mendesak ini,” ujarnya.

Menurut Suyitno, revitalisasi madrasah juga harus dihubungkan dengan agenda digitalisasi pendidikan yang tengah digencarkan pemerintah.
“Digitalisasi madrasah harus hadir. Ini juga akan berdampak pada pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) di madrasah terpilih,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur KSKK Madrasah, Nyayu Khodijah, menilai program revitalisasi harus disesuaikan dengan kebutuhan riil di lapangan agar tepat sasaran.
“Besok ada telaah daerah, usulan dari madrasah akan di-review langsung oleh tim ahli,” ujarnya.

Nyayu juga mengingatkan agar kualitas pembangunan sesuai dengan standar yang berlaku di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, sehingga hasil revitalisasi lebih optimal.

Kemenag berharap program ini tidak hanya memperbaiki kondisi fisik bangunan, tetapi juga menghadirkan wajah baru madrasah yang lebih representatif serta mendukung transformasi pendidikan nasional.
“Harus diantisipasi kendala teknis, misalnya cuaca ekstrem di akhir tahun yang bisa memperlambat distribusi bahan bangunan,” ujarnya.

Simak Juga: Legislator Gerindra Fasilitasi Penanganan Medis Bayi Penderita Bocor Jantung Asal Kuningan

Related Articles

Bimata