
BIMATA.ID, Lumajang – Gunung Semeru di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali erupsi pada Kamis pagi (4/9/2025). Gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu memuntahkan abu vulkanik setinggi 500 meter yang terarah ke barat daya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan, erupsi terjadi pukul 09.28 WIB. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal terpantau mencapai ketinggian 4.176 mdpl. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 145 detik.
Beberapa jam sebelumnya, sekitar pukul 05.01 WIB, Semeru juga mengalami erupsi pertama yang tercatat dengan amplitudo sama, 22 mm, berdurasi 140 detik, meski visual letusan tidak teramati.
Baca Juga: Pertemuan Lintas Iman dan Buruh di Istana, Presiden Prabowo Tegaskan Pemerintah Hadir untuk Rakyat
Aktivitas vulkanik Semeru hingga kini masih tinggi. Pada Rabu (3/9/2025), tercatat 45 kali gempa letusan dengan amplitudo 10–22 mm dan lama gempa 50–179 detik.
Meski status masih berada di Level II (Waspada), PVMBG mengimbau masyarakat tidak beraktivitas di sektor tenggara, khususnya sepanjang Besuk Kobokan, dalam radius 8 kilometer dari puncak. Warga juga dilarang berada dalam jarak 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan karena potensi aliran lahar dan awan panas yang bisa mencapai 13 kilometer.
Selain itu, masyarakat diminta menghindari area dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak Semeru untuk mencegah bahaya lontaran batu pijar. PVMBG juga mengingatkan agar warga mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai berhulu di Semeru, seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, serta anak-anak sungainya.
Simak Juga: Bangga, Prabowo Sejajar dengan Pemimpin Dunia di China




