
BIMATA.ID, Bogor – Program 3 juta rumah subsidi yang dijalankan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mendapat apresiasi dari para pekerja bangunan. Mereka menilai kualitas hunian saat ini lebih baik dibanding sebelumnya, dengan material lebih kokoh dan proses pembangunan yang lebih cepat.
Andi (31), seorang pekerja konstruksi di kawasan Pesona Kahuripan 10, Cileungsi, Bogor, mengungkapkan bahwa perubahan kualitas rumah subsidi sangat terasa. Menurutnya, dari material hingga fasilitas, peningkatannya signifikan.
“Sangat-sangat ada perubahan banget. Jadi pembangunan sekarang cukup pasti, ya. Kita mau kejar terus,” ujarnya.
Andi menambahkan, percepatan pembangunan tidak lepas dari dukungan peralatan konstruksi yang lebih lengkap, termasuk penggunaan alat berat. Hal ini membuat proyek perumahan berjalan lebih efisien.
“Sekarang kan dibantu fasilitas alat berat, jadi percepatan beda dari yang sebelum-sebelumnya,” jelasnya.
Baca Juga: Tak Lagi Ngontrak, Guru SMK Syukuri Rumah Subsidi dari Program Prabowo
Dari sisi material, ia menyoroti penggunaan bata ringan yang menggantikan batako pada dinding rumah. Menurutnya, bata ringan membuat bangunan lebih kuat dan tahan lama.
“Kalau batako dibanding sama bata ringan ya jelas mendingan bata ringan. Jadi lebih kokoh intinya,” tambahnya.
Selain peningkatan kualitas, program rumah subsidi juga memberi dampak ekonomi. Banyak tenaga kerja terserap, sementara pemasok material dan pekerja lokal ikut merasakan manfaatnya.
“Ada peningkatan signifikan, jadi nambah lapangan pekerjaan juga,” kata Andi.
Menutup keterangannya, Andi menyampaikan rasa bangga bisa terlibat dalam program nasional ini.
“Pastinya saya sama Pak Presiden bilang banyak-banyak terima kasih. Program ini sangat mendukung kesejahteraan rakyat, khususnya kalangan bawah,” pungkasnya.
Simak Juga: Fraksi Gerindra Desak Evaluasi MBG: Perbaiki Tata Kelola, Jangan Hilangkan Manfaat!




