
BIMATA.ID, Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto menyiapkan berbagai bentuk bantuan bagi korban aksi unjuk rasa yang berujung ricuh, baik dari kalangan masyarakat maupun aparat. Bantuan akan diberikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing korban, kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf.
Dalam keterangan usai menghadiri rapat terbatas bersama Presiden di Istana Negara, Jakarta, Selasa, Saifullah menjelaskan bahwa bantuan yang disiapkan mencakup biaya pengobatan, dukungan pendidikan, hingga renovasi atau pembangunan rumah bagi korban terdampak.
“Kalau kita lihat nanti pasti sesuai kebutuhannya, untuk biaya sekolah, mungkin keluarganya, adiknya, orang tuanya. Mungkin juga ada perbaikan rumah atau pembangunan rumah. Semua itu pasti tergantung asesmen. Pada dasarnya Presiden akan berikan bantuan yang diperlukan bagi para korban, baik masyarakat maupun aparat,” jelasnya.
Mensos menegaskan bahwa Presiden memberikan perhatian khusus terhadap para korban dan telah memutuskan untuk menindaklanjuti kebijakan bantuan secara cepat. Langkah ini diambil agar korban sipil maupun aparat yang terluka bisa segera mendapat kepastian perlindungan.
Secara teknis, penyaluran bantuan akan dilakukan melalui kementerian terkait. Sementara itu, proses pendataan kebutuhan akan dikerjakan tim khusus yang ditugaskan langsung oleh Presiden untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
“Yang jelas ini adalah perhatian langsung dari Presiden. Para menteri nanti akan menyesuaikan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing,” ujar Saifullah.
Kericuhan dalam aksi unjuk rasa di Jakarta dan sekitarnya dalam sepekan terakhir telah menimbulkan banyak korban. Tak hanya korban luka dari demonstran dan aparat, sejumlah fasilitas umum seperti halte, stasiun, serta gerbang tol juga rusak, bahkan rumah beberapa pejabat publik ikut menjadi sasaran penjarahan.
Kondisi tersebut mendorong pemerintah untuk turun tangan memberikan perlindungan dan pemulihan bagi masyarakat yang terdampak. Presiden Prabowo, kata Saifullah, ingin memastikan bahwa negara hadir bagi rakyat dalam situasi darurat.
Di sisi lain, Mensos juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada informasi bohong yang bersifat provokatif. Ia menegaskan pentingnya menjaga persatuan dan mendukung langkah pemerintah dalam menciptakan keamanan serta stabilitas nasional.




