BIMATA.ID, Jakarta – Presiden RI Prabowo Subianto menggelar pertemuan sekaligus silaturahmi bersama para tokoh lintas agama, pimpinan partai politik, pimpinan serikat buruh, serta perwakilan organisasi pemuda lintas iman di Istana Negara Jakarta.
Pertemuan tersebut berlangsung hangat dan penuh keterbukaan, membahas berbagai aspirasi masyarakat serta komitmen bersama menjaga persatuan bangsa.
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, menilai forum ini sangat penting bagi pimpinan ormas dan tokoh agama untuk menyampaikan aspirasi umat secara langsung kepada Presiden Prabowo.
Ia menegaskan, dialog yang berlangsung cukup panjang itu memberi ruang terbuka bagi penyampaian harapan rakyat sekaligus menunjukkan keseriusan Presiden dalam mendengar dan merespons aspirasi tersebut.
“Aspirasi-aspirasi, harapan-harapan telah disampaikan kepada Presiden dalam pertemuan yang cukup panjang tadi. Presiden juga rupanya sudah mendengar dan memahami sebagian besar dari aspirasi-aspirasi itu. Bahkan beliau menunjukkan bahwa sudah ada langkah-langkah yang telah dilakukan, bukan hanya oleh Presiden tapi juga oleh lembaga negara lain seperti DPR,” ujar Yahya.
Menurutnya, gagasan dan komitmen yang disampaikan Presiden Prabowo menumbuhkan optimisme di kalangan tokoh agama.
Pemaparan visi yang komprehensif tersebut, lanjut Yahya, menggugah harapan sekaligus menegaskan perlunya langkah nyata agar masyarakat semakin tenang dan percaya pada arah kebijakan pemerintah.
“Beliau menyampaikan gagasan-gagasan secara komprehensif, passion beliau terhadap bangsa dan negara, serta komitmen-komitmen beliau. Itu semua menggugah harapan dari hadirin. Yang kami harapkan selanjutnya adalah gestur pemenuhan keinginan rakyat semakin ditunjukkan lebih kuat lagi sehingga masyarakat lebih tenang,” jelasnya.
Suasana kebersamaan juga ditekankan oleh tokoh lintas agama lain yang hadir. Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Jacky Manuputty, menyebut pertemuan ini berlangsung dalam suasana guyub dan penuh keterbukaan.
Ia berharap model dialog yang hangat dan egaliter ini bisa ditularkan hingga ke daerah-daerah.
“Kami sangat mengapresiasi undangan Presiden. Pertemuan ini berlangsung dalam suasana yang tidak formal, sangat guyub. Harapan kami, pola seperti ini bisa terus dilakukan agar persaudaraan bangsa semakin erat,” kata Jacky.
Di sisi lain, kehadiran pimpinan serikat buruh juga menambah warna dalam pertemuan tersebut.
Mereka menekankan pentingnya ruang dialog yang sehat antara pemerintah dan rakyat pekerja, serta menyampaikan aspirasi terkait RUU Ketenagakerjaan dan perlindungan hak buruh.
Perwakilan organisasi pemuda lintas iman pun menyampaikan apresiasi kepada Presiden yang memberi ruang partisipasi generasi muda dalam forum kenegaraan.
Mereka menilai kesempatan ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah memberi perhatian serius pada suara anak muda sebagai bagian dari pilar bangsa.
Dengan adanya silaturahmi ini, Istana Negara kembali menjadi ruang perjumpaan yang menegaskan semangat persatuan dalam keberagaman.
Pertemuan tersebut tidak hanya menghadirkan gagasan, tetapi juga komitmen bersama menjaga harmoni sosial dan memastikan aspirasi rakyat tetap menjadi perhatian utama pemerintah.
