
BIMATA.ID, Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersiap meluncurkan enam program stimulus ekonomi inovatif menjelang akhir tahun 2025.
Mengenai hal tersebut, langkah ini dirancang untuk mengoptimalkan produktivitas nasional dengan memanfaatkan alokasi anggaran negara (APBN) 2025, sekaligus mengatasi hambatan birokrasi yang selama ini menghambat pertumbuhan
Dalam upaya mempercepat pemulihan ekonomi pasca-pandemi dan menghadapi tantangan global seperti fluktuasi harga komoditas, program-program ini menargetkan sektor tenaga kerja, pajak, pangan, dan infrastruktur.
Baca juga: Momen Prabowo Bertemu Warga Terdampak Banjir Bali, Jumpa Anjing yang Selamatkan Tuannya
Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa menekankan, bahwa realisasi anggaran akan difokuskan pada pos-pos yang kurang terserap, sehingga dana bisa dialihkan ke inisiatif yang lebih berdampak.
“Perlu akselerasi program pembangunan supaya semua programnya bisa berjalan dengan baik,” ujar Menkeu Purbaya dalam keterangannya, Senin (15/09/2025).
Berdasarkan data Kemenkeu, anggaran APBN 2025 yang mencapai triliunan rupiah akan direview secara menyeluruh untuk memastikan efisiensi.
Lihat juga: Tiba di Bali, Prabowo Kunjungi Lokasi Bencana Banjir
Sehingga, nantinya realokasi ini melibatkan koordinasi intensif dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, termasuk pembentukan tim akselerasi khusus.
Berikut adalah rincian enam program stimulus ekonomi yang akan digulirkan pada triwulan IV 2025, yang dirancang untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat dan sektor usaha:
1.Program Magang untuk Lulusan Baru
2.Perluasan Insentif Pajak PPh Pasal 21
3.Bantuan Pangan Berkelanjutan
4.Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan untuk Pengemudi Ojol
5.Fasilitas Perumahan melalui BPJS
6.Cash for Work di Sektor Transportasi dan Perumahan




