Aktivitas Melaut Terganggu, Tanggul Beton di Cilincing Dikeluhkan Nelayan

BIMATA.ID, Jakarta – Keberadaan tanggul beton di pesisir utara Jakarta, tepatnya di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, menjadi sorotan, dan menuai polemik di media sosial (medsos).

Diketahui, tanggul yang dibangun sebagai bagian dari upaya pengendalian banjir rob ini justru menuai keluhan dari para nelayan setempat yang merasa aktivitas mereka terganggu.

Mengenai hak itu, nelayan yang melintas di antara celah-celah tanggul terlihat kesulitan mengakses laut. Sebab, mereka harus memutar arah atau menunggu air pasang agar bisa melewati tanggul tersebut.

Baca juga: Fraksi Gerindra akan Nonaktifkan Keponakan Prabowo dari DPR

Sehingga, hal ini tidak hanya menyulitkan nelayan, tetapi juga berdampak pada efisiensi waktu dan hasil tangkapan mereka.

Beberapa warga menyebut pembangunan tanggul ini tidak mempertimbangkan keberadaan komunitas nelayan yang telah lama menggantungkan hidupnya dari laut.

“Kami mendukung penanggulangan banjir, tapi jangan sampai mata pencaharian kami jadi korban,” ujar salah satu nelayan setempat, pada Kamis (11/09/2025).

Lihat juga: Pastikan Kebijakan Prabowo Dirasakan Masyarakat, Legislator Gerindra : Harga Gabah Rp. 6.500 Harus Sampai ke Petani

Namun, desakan dari warga dan warganet agar dilakukan peninjauan ulang terhadap desain dan akses tanggul semakin menguat. Banyak yang berharap adanya solusi berupa jalur khusus bagi perahu nelayan agar tetap bisa melintas tanpa hambatan.

Polemik ini pun menyoroti pentingnya pelibatan masyarakat dalam setiap proyek pembangunan infrastruktur, khususnya yang berdampak langsung pada kehidupan warga sekitar. Para nelayan berharap agar suara mereka tidak diabaikan dan ada solusi yang adil bagi semua pihak.

Exit mobile version