
BIMATA.ID, Kendari – Badan Gizi Nasional (BGN) Regional Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Kendari telah menjangkau 51.571 orang hingga pertengahan September 2025. Capaian signifikan ini tak hanya berdampak bagi penerima manfaat, tapi juga petani lokal.
Kepala Regional SPPG BGN Sultra, Rifani Agnes Eka Wahyuni, menyampaikan mayoritas penerima manfaat adalah pelajar PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA baik negeri maupun swasta dengan total 49.639 orang. Selain itu, ada 1.932 orang penerima manfaat yang merupakan kelompok rentan 3B, yaituibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
“Program ini merupakan langkah strategis untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak sekaligus memastikan kelompok rentan mendapatkan asupan gizi yang memadai,” ujar Agnes.
Di Kendari, penyaluran paket MBG dilakukan melalui 18 dapur atau Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh kota. Agnes menegaskan BGN Sultra menerapkan standar dan prosedur ketat untuk mendata penerima manfaat, khususnya siswa di sekolah. Hal ini demi mencegah peristiwa seperti keracunan.
“Jangan sampai ada siswa yang alergi terhadap makanan tertentu. Karena itu, sebelum distribusi, kami pastikan data penerima dan kondisi mereka tercatat dengan baik,” ucapnya.
_Beri dampak positif pada ekonomi lokal_
Tak hanya bermanfaat bagi para penerima, program MBG secara tak langsung membawa dampak ekonomi positif bagi masyarakat, khususnya para petani beras di daerah. Sebab, MBG sangat bergantung pada penyediaan bahan pangan di daerah, seperti beras, sayur-sayuran, daging, hingga bumbu masak dalam skala besar.
Satu dapur SPPG yang melayani 3.000–3.500 penerima manfaat, membutuhkan rata-rata 200 kilogram beras per hari atau sekitar 1 ton beras setiap lima hari. Kebutuhan besar ini membuka peluang penguatan rantai pasok pangan daerah.
“Permintaan bahan baku lokal yang tinggi dapat menjadi stimulus bagi petani dan UMKM. Program sosial ini sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Agnes.
Program MBG pun terus diperluas ke kota/kabupaten lain di Sultra. Kini, tercatat ada 106 dapur SPPG untuk MBG yang beroperasi di 16 kota/kabupaten. Agnes menuturkan satu-satunya daerah yang belum memiliki dapur MBG adalah Kabupaten Konawe Kepulauan.
“Kami menargetkan tahun ini dapur SPPG di Konawe Kepulauan dapat terbentuk, sehingga seluruh wilayah Sultra terjangkau program ini,” ujar dia.
Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat dengan fokus pada pelajar dan kelompok rentan. Prabowo menegaskan MBG bukan sekadar program sosial, tetapi investasi untuk mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan produktif.




