Stok Aman, Harga Bawang Merah Terkendali Jelang Akhir Agustus

BIMATA.ID, Jakarta – Panen bawang merah di berbagai sentra utama pada awal Agustus 2025 berlangsung marak dan membuat pasokan nasional aman terjaga. Kondisi ini mendorong harga bawang merah di pasar grosir maupun eceran berangsur normal setelah sebelumnya sempat mengalami fluktuasi.

Berdasarkan pantauan di Pasar Induk Kramat Jati pada 11 Agustus, pasokan yang masuk mencapai 106 ton per hari, meningkat dari sebelumnya hanya 80–90 ton. Harga di pasar grosir turun rata-rata Rp5.000 per kilogram, sedangkan di pasar eceran di Jakarta dan sejumlah kota di Pulau Jawa, tren harga juga mulai menurun.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Muh Agung Sunusi, pada saat dihubungi (12/8) membenarkan bahwa pasokan dan harga bawang merah saat ini sudah mulai normal.

Baca juga: Presiden Prabowo Apresiasi Dukungan Peru terhadap Kemerdekaan Palestina

“Dalam beberapa pekan terakhir, Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat memantau langsung sentra bawang merah seperti Nganjuk, Malang, Bandung, Garut, Cirebon, dan Brebes, serta berkoordinasi dengan Champion dan dinas pertanian setempat untuk menjaga produksi,” dalam keterangannya di Jakarta (12/8/202)

Agung mengungkapkan, pasokan bawang merah di Sumatera, terutama di Sumatera Utara, Aceh, Riau, dan Sumatera Barat, sempat terganggu akibat turunnya produksi di sentra utama Solok. Akan tetapi, sejak pekan pertama Agustus 2025, sejumlah sentra telah memasuki musim panen.

“Kekeringan Mei–Juli menyebabkan gagal panen dan mundurnya jadwal tanam di beberapa wilayah Jawa. Sedangkan, Agustus-September, Nganjuk diperkirakan panen 5.000 hektare, Bima Raya (Sumbawa, Dompu, dan Bima) 2.000 hektare, Brebes 3.600 hektare, dan Probolinggo 700 hektare dengan rata-rata produktivitas 12–14 ton per hektare.

Lihat juga: Misi Kemanusiaan Indonesia untuk Gaza, Perintah Langsung Presiden Prabowo

Diketahui, berdasarkan tabulasi data yang dihimpun, sepanjang Agustus 2025 diperkirakan terdapat panen seluas 13.835 hektare, dan pada September nanti mencapai 16.342 hektare. Dirinya juga menyampaikan dengan kondisi tersebut, diperkirakan pasokan bawang merah di pasaran kembali normal.

“Pasokan mulai normal. Insya Allah pasokan aman dan harga terkendali,” jelasnya.

Untuk menjaga kestabilan produksi bawang merah sepanjang tahun, Ditjen Hortikultura menerapkan berbagai strategi, antara lain penataan pola tanam antar-waktu, dan antar-wilayah, pengembangan sentra baru di daerah defisit, kerjasama antar-daerah melalui Champion bawang merah, peningkatan sarana irigasi, serta penerapan teknologi budidaya efisien melalui perbaikan tanah, mekanisasi, dan penggunaan benih unggul.

Simak juga: PCO: Petani Ada di Hati Presiden Prabowo

Untuk diketahui, data Kementan menunjukkan bahwa Tahun 2024, produksi bawang merah mencapai 2,08 juta ton (konde basah) atau sekitar 1,35 juta ton rogol kering panen, melebihi kebutuhan nasional sebesar 1,2 juta ton. Artinya, Indonesia memiliki surplus sekitar 150 ribu ton per/tahun.

Exit mobile version