
BIMATA.ID, Malang – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengambil langkah besar dalam memperluas program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara nasional. Sebanyak 8 Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG) resmi beroperasi, bersamaan dengan peletakan batu pertama 205 unit dapur baru di seluruh penjuru Indonesia.
Kegiatan terpusat di Desa Rembun, Malang, Jawa Timur pada Rabu (6/7/2025) dan dihadiri berbagai unsur, termasuk Wamen Pertanian Sudaryono, Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo, dan unsur Forkompimda. Momen ini juga disinergikan dengan panen jagung nasional virtual yang terhubung ke 34 Polda, serta penyaluran alat pertanian seperti traktor, benih, pupuk, dan pestisida.
Program SPPG dirancang untuk menjadi tulang punggung distribusi makanan bergizi, menyuplai dapur-dapur yang aktif dan akan dibangun ke depan. Per Agustus 2025, 27 unit SPPG telah melayani 86.777 warga, sekaligus menciptakan 1.344 lapangan kerja baru. Sementara itu, 34 unit segera aktif, 155 sedang dibangun, dan 205 dapur baru mulai dikerjakan hari ini.
Baca juga: Presiden Prabowo Jadi Presiden Teraktif Kunjungi ITB Setelah Soekarno
Polri menargetkan 500 unit dapur gizi rampung di akhir 2025, dan meningkat jadi 1.000 unit aktif di tahun 2026. Komjen Dedi menegaskan, semua makanan hasil produksi SPPG harus melewati uji kualitas dari tim medis Polri. “Ini pembeda SPPG Polri: wajib uji keamanan gizi, higienis, dan bebas kontaminasi,” ungkapnya.
Dalam membangun keberlanjutan program, Polri menerapkan pendekatan Penta Helix, yaitu sinergi antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, dan media. Selain mencegah stunting, program ini menggerakkan UMKM, petani lokal, dan ekonomi desa.
Komjen Dedi menutup dengan pesan kuat: “SPPG adalah bukti nyata Polri membangun masa depan bangsa. Ayo kita sukseskan demi generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045.”
Simak Juga: 12 Persen Gaji Karyawan Habis Buat Transport, Gerindra Usul Desain Ulang Integrasi Moda Transportasi




