BIMATA.ID, Istanbul– PT Satria Mandiri mencatat langkah besar dalam kunjungannya ke ajang International Defence Industry Fair (IDEF) 2025 yang digelar pada 22–27 Juli 2025 di Istanbul, Turki. Dalam agenda tersebut, perusahaan berhasil memfasilitasi sejumlah kesepahaman antara pabrik pertahanan Indonesia dan mitra internasional.
Beberapa kerja sama penting yang terjalin antara lain:
-PT Pindad dengan MEDEF (Turki)
-PT Pindad dengan Lucas (Turki)
-PT Pindad dengan Podwer Ltd (Turki)
Sebagai perwakilan resmi PT Pindad, PT Satria Mandiri berhasil membuka peluang pasar internasional bagi produk pertahanan dalam negeri Indonesia.
Selama kunjungan tiga hari, PT Satria Mandiri yang diwakili oleh Direktur Utama, Sudarmaji Sarman, dan Foreign International Officer, Ary Rafael, memperoleh dukungan dari sejumlah pabrikan yang bergerak di bidang produksi amunisi kecil dan komponen pendukung, seperti:
-Brass Cup
-Projectile
-Propellant (Gunpowder)
Dengan dukungan tersebut, PT Satria Mandiri optimistis tidak akan mengalami kesulitan dalam memproduksi amunisi kecil kaliber 5,56 mm standar NATO. Pasokan bahan baku akan terpenuhi berkat kerja sama dengan pabrikan dari Turki dan Pakistan, serta ketersediaan bahan baku dari dalam negeri.
“Target 100% produksi amunisi kaliber 5,56 mm standar NATO sepenuhnya hasil karya anak bangsa, sesuai arahan Presiden RI H. Prabowo Subianto terkait kemandirian pertahanan,” ujar Sudarmaji Sarman.
Produk amunisi yang akan diluncurkan dengan merek SMUNITIONS diharapkan memiliki tingkat akurasi dan daya rusak yang lebih tinggi dibandingkan amunisi yang digunakan saat ini oleh militer maupun komunitas shooting sports di Indonesia.
“Standar produksi dan mesin yang kami gunakan adalah buatan Turki, yang dikenal sebagai negara dengan teknologi dan kemampuan militer mumpuni di kawasan,” tambah Sudarmaji.
