Prasetyo Hadi : Sekolah Rakyat, Wujud Nyata Pemerintah Perjuangkan Hak Pendidikan Anak Kurang Mampu

BIMATA.ID, Jakarta – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menegaskan bahwa penyelenggaraan Sekolah Rakyat merupakan bentuk nyata perjuangan pemerintah dalam menjamin hak pendidikan bagi anak-anak Indonesia, terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Program ini diharapkan mampu menjadi solusi untuk memutus mata rantai kemiskinan yang masih membelenggu sebagian masyarakat.
“Bagi saya itulah makna kemerdekaan yang hakiki. Kita semua sadar bahwa pendidikan salah satu cara untuk kita keluar dari kemiskinan yang membelenggu kita,” ujar Mensesneg.
Prasetyo mengungkapkan bahwa program Sekolah Rakyat menyentuh sisi emosional dirinya secara pribadi.
Ia melihat bagaimana anak-anak yang sebelumnya tidak memiliki kesempatan untuk menempuh pendidikan, kini mendapatkan ruang untuk bermimpi dan meraih masa depan yang lebih cerah melalui sekolah gratis berasrama ini.
“Saya kalau ngomong sekolah rakyat memang agak-agak emosional, karena banyak adik-adik kita yang selama ini tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan akhirnya sekarang bisa mendapatkan pendidikan. Kita berharap masa depannya lebih baik, mengangkat harkat martabat keluarganya,” ujarnya.
Program Sekolah Rakyat mulai dioperasikan pada awal tahun ajaran 2025/2026.
Berdasarkan data dari Kementerian Sosial, sudah terdapat 100 sekolah rakyat yang aktif beroperasi di berbagai daerah, sementara 59 sekolah lainnya tengah disiapkan untuk mulai beroperasi pada bulan September 2025 mendatang.
Mensesneg menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian besar terhadap program ini.
Kepala Negara bahkan telah menginstruksikan jajaran terkait untuk bergerak cepat dalam mendirikan dan menjalankan Sekolah Rakyat agar manfaatnya bisa segera dirasakan oleh masyarakat.
“Bapak Presiden mendorong kami untuk bekerja secepat-cepatnya, karena ini sebuah kebanggaan bagi kita sebagai anak bangsa,” ujar Prasetyo.
Ia menyebut bahwa program ini adalah bentuk penghormatan terhadap kemerdekaan Indonesia yang ke-80 dengan memberi peluang pendidikan kepada seluruh rakyat.
Menurutnya, di tengah momentum peringatan delapan dekade kemerdekaan Indonesia, Sekolah Rakyat menjadi simbol bahwa negara hadir untuk semua warga, tanpa terkecuali.
Pendidikan tidak boleh lagi menjadi barang mahal bagi mereka yang hidup dalam keterbatasan.
“Meski hanya satu sekolah, jika kita bisa memberikan kesempatan kepada saudara-saudara kita untuk mendapatkan akses pendidikan dan masa depan yang jauh lebih baik, itu sudah sangat mulia,” pungkas Mensesneg.




