BeritaLifestyleNasional

Menbud Fadli Zon: Masyarakat Adat Penjaga Warisan Pangan Lokal Nusantara

BIMATA.ID, Jakarta – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menekankan peran penting masyarakat adat dalam menjaga keberlanjutan ekosistem pangan lokal yang berkontribusi langsung pada program nasional swasembada pangan.

Menurutnya, pangan lokal yang dijaga oleh komunitas adat telah lama menjadi bagian dari tradisi dan kebiasaan masyarakat Indonesia.

“Kita berkontribusi di dalam upaya pemerintah dalam mencapai swasembada pangan. Pangan lokal ini penting karena sudah disesuaikan dengan kebiasaan dan budaya kita,” ujar Fadli saat peringatan Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia di Jakarta.

Fadli menyebutkan, Indonesia sebagai negara tropis memiliki kekayaan pangan lokal seperti jagung, sorgum, sagu, dan berbagai jenis beras.

Melalui program Gerakan Pangan Lokal Nusantara, pemerintah ingin menghidupkan ekosistem pangan dari hulu ke hilir, termasuk lewat sektor kuliner dan pariwisata berbasis warisan budaya.

Ia menambahkan bahwa kearifan lokal dalam pengolahan dan pemanfaatan pangan tradisional telah diwariskan turun-temurun oleh masyarakat adat.

Ini menjadi kekayaan budaya sekaligus solusi keberlanjutan pangan di tengah tantangan ketergantungan terhadap bahan pangan impor.

“Pangan lokal sangat strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Selain menjadi sumber karbohidrat dari jagung hingga sorgum, juga menyediakan protein dari ternak lokal yang sudah lama dikelola masyarakat adat,” ungkapnya.

Fadli menyoroti pentingnya asupan gizi dari pangan lokal bagi ibu hamil dan anak-anak.

Kandungan nutrisi dari pangan lokal, menurutnya, sangat berperan dalam mencegah stunting dan mencetak generasi unggul masa depan.

Ia berharap konsumsi pangan lokal bisa semakin membumi di tengah masyarakat, tidak hanya sebagai simbol tradisi, tetapi juga sebagai solusi pemenuhan gizi harian.
Edukasi dan kampanye tentang keberagaman sumber karbohidrat menjadi strategi penting dalam diversifikasi pangan nasional.

“Sudah saatnya kita tidak hanya bergantung pada beras. Pangan lokal adalah bagian dari jati diri bangsa dan harus dikonsumsi secara rutin untuk memperkuat ketahanan gizi,” ucapnya.

Di akhir sambutan, Menbud Fadli Zon berharap peringatan Hari Masyarakat Adat ini dapat menjadi momentum untuk menggerakkan roadmap pangan lokal dari proses produksi hingga menjadi kuliner bernilai ekonomi.

Kementeriannya juga membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak — mulai dari tokoh adat, budayawan, seniman, hingga masyarakat luas — untuk memastikan keberlanjutan pangan lokal ke depan.

Related Articles

Bimata