NasionalBeritaEkonomiPeristiwa

Lampaui Ekspektasi Pasar, BPS: Ekonomi RI Tumbuh 5,12% di Kuartal II-2025

BIMATA.ID, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia menunjukkan tren positif pada kuartal II-2025 Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh sebesar 5,12% secara tahunan (year on year/yoy), melampaui capaian pada kuartal I-2025 yang tercatat sebesar 4,87%.

Mengenai hal itu, pencapaian ini juga menandai kembalinya pertumbuhan ekonomi Indonesia ke atas angka psikologis 5%.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud menyampaikan, bahwa pertumbuhan secara tahunan ini menunjukkan penguatan ekonomi nasional.

Baca juga: Prabowo Beri Amnesti 1.178 Narapidana, Termasuk Kasus UU ITE dan Makar di Papua

“Pertumbuhan triwulan II-2025 bila dibandingkan triwulan II-2024 secara year on year tumbuh 5,12%, bila dibandingkan triwulan 1-2025 qtq tumbuh 4,04%,” kata Edy dalam rilis resmi BPS, Selasa (05/08/2025).

Selain itu, data BPS menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal ini juga jauh melampaui ekspektasi pasar.

Menurutnya, konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia dari 13 institusi memperkirakan ekonomi hanya akan tumbuh 4,78% (yoy) dan 3,69% secara kuartalan (qtq). Realisasi yang lebih tinggi ini menjadi sinyal positif bagi daya tahan dan pemulihan ekonomi domestik.

Lihat juga: Chelsea Sudah Bersekolah di Sekolah Negeri, Ibu Sampaikan Terima Kasih pada Presiden Prabowo

Sehingga, kenaikan tajam pada kuartal II mengindikasikan adanya perbaikan signifikan dalam aktivitas ekonomi nasional.

Oleh karena itu, pertumbuhan ini diharapkan dapat menjadi dasar yang kuat untuk keberlanjutan pemulihan ekonomi hingga akhir tahun. Pemerintah, dan pelaku pasar akan terus mencermati faktor-faktor pendorong utama serta potensi risiko ke depan, termasuk perkembangan global dan kebijakan moneter domestik.

Untuk diketahui, kinerja ekonomi yang membaik ini berbanding terbalik dengan capaian kuartal sebelumnya. Pada kuartal I-2025, ekonomi Indonesia tumbuh 4,87% (yoy) namun mengalami kontraksi 0,98% secara kuartalan.

Simak juga: Gerindra Tegaskan Komitmen Prabowo pada Palestina Lewat Aksi Monas

Related Articles

Bimata