NasionalBeritaEducationEdukasi

Fadli Zon Dorong Peningkatan Pengelolaan Museum dan Cagar Budaya

BIMATA.ID, Jakarta – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menekankan pentingnya peningkatan pengelolaan museum dan cagar budaya di Indonesia setelah pengangkatan Dewan Pengawas Badan Layanan Umum (BLU) Museum dan Cagar Budaya Kementerian Kebudayaan.

Langkah ini diharapkan dapat menjadikan museum lebih hidup, relevan, sekaligus menjadi destinasi edukasi dan wisata yang diminati masyarakat.

Fadli mengatakan, museum harus mampu menarik lebih banyak pengunjung sehingga pemasukan BLU bisa terus meningkat.

Menurutnya, museum tidak boleh hanya menjadi ruang penyimpanan artefak, tetapi juga pusat pembelajaran sejarah yang menyenangkan.

Ia menargetkan pengunjung Museum Nasional Indonesia bisa mencapai 20.000 orang dalam waktu dekat.

Saat ini, sudah tercatat sebanyak 12.750 orang yang berkunjung, angka yang dianggap positif namun masih perlu ditingkatkan dengan berbagai inovasi dan promosi.

“Kita juga banyak museum-museum yang perlu diaktifkan kembali, misalnya Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Museum Sumpah Pemuda, dan Museum Kebangkitan Nasional. Mungkin bisa kita jadikan satu klaster sejarah sehingga lebih menarik bagi pengunjung,” kata Fadli.

Selain museum, Fadli juga menyoroti pengelolaan cagar budaya yang tersebar di berbagai daerah.
Situs-situs penting seperti Muarajambi, Dieng, dan Gedongsongo menurutnya harus dikelola lebih serius dengan melibatkan kolaborasi lintas pihak, baik pemerintah pusat, daerah, maupun swasta.

Saat ini, BLU Museum dan Cagar Budaya menangani 34 situs cagar budaya di seluruh Indonesia.

Beberapa di antaranya dikelola bersama mitra strategis seperti InJourney dan Taman Wisata Candi untuk menghadirkan tata kelola yang lebih profesional.

Sebagai bentuk pengawasan, Dewan Pengawas BLU Museum dan Cagar Budaya telah resmi dibentuk.

Dewan ini diketuai oleh Muhammad Asrian Mirza dengan anggota terdiri atas Sitie Indrawati Djojohadikusumo, Linda Djuwita Djalil, Tamalia Alisjahbana, dan Thomas A.M. Djiwandono.

Tugas utamanya adalah memberikan arahan serta memastikan pengelolaan museum dan cagar budaya berjalan sesuai visi Kementerian Kebudayaan, yakni menjadikan warisan sejarah sebagai kekuatan pendidikan dan pariwisata nasional.

Fadli menegaskan, revitalisasi museum dan cagar budaya bukan hanya untuk kepentingan pariwisata semata, melainkan juga menjaga ingatan kolektif bangsa.

“Dengan pengelolaan yang lebih baik, museum tidak hanya menjadi tempat menyimpan benda bersejarah, tapi juga ruang hidup yang membangkitkan kebanggaan terhadap jati diri bangsa,” tegasnya.

Melalui penguatan tata kelola dan dukungan Dewan Pengawas, pemerintah berharap museum dan cagar budaya di Indonesia dapat bertransformasi menjadi pusat edukasi, penelitian, sekaligus destinasi wisata yang mampu bersaing di tingkat internasional.

Related Articles

Bimata