Burekol Bansos Capai 1,6 Juta KPM, 603 Ribu Penerima Dievaluasi Akibat Judi Online

BIMATA.ID, Jakarta – Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) telah menyampaikan dari 3,6 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) penerima Bantuan Sosial (Bansos) yang sedang dalam proses buka rekening kolektif atau burekol, sebanyak 1,6 juta KPM kini sudah berhasil diselesaikan.

Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf alias (Gus Ipul) menyampaikan, sebanyak 3,6 juta KPM yang masuk dalam proses burekol dan 1,6 Juta KPM di antaranya telah berhasil burekol.

“Buka rekening kolektif yang pernah kami sampaikan itu kan sekitar 3,6 juta, sudah selesai burekol sekarang 1,6 juta, jadi masih 2 juta lagi yang masih dalam proses burekol, buka rekening kolektif,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam konferensi pers di Kantor Kemensos, Jakarta, pada Selasa (29/07/2025).

Baca juga: Hadiah dari Presiden Prabowo: 18 Agustus 2025 Ditetapkan Sebagai Hari Libur Nasional Tambahan

Kemudian, untuk 2 juta KPM yang sedang dalam proses, Kemensos akan terus berkoordinasi dengan Himbara selaku lembaga penyalur bansos.

“Kita sudah koordinasi, kita sudah minta percepatan, mudah-mudahan yang tinggal 2 juta ini dalam beberapa minggu kedepan sudah selesai, Itu harapan kami,” ujarnya.

Mengenai hal tersebut, Kemensos tengah melakukan evaluasi penerima bansos yang menurut catatan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terlibat dalam aktivitas judi online (judol). Dari sejumlah 603.999 KPM yang terindikasi terlibat judol, sebanyak 228.048 KPM saat ini sudah tidak menerima bansos triwulan ke-2, sementara 375.951 KPM sedang dilakukan evaluasi untuk bansos triwulan ke-3.

Lihat juga: Presiden Prabowo Pimpin Rapat Ekonomi di Hambalang: Waspada Krisis, Fokus pada Peluang Strategis

“Disamping itu setelah kita dengan PPATK ya, sudah kita dalami itu ada 200 (ribu) lebih yang sudah tidak kita salurkan lagi, nah sekarang kita sedang mendalami yang 300 ribu lebih itu, untuk kemudian mungkin tidak akan mendapatkan lagi pada (bansos) triwulan ke-3, kalau memang benar-benar NIK (Nomor Induk Kependudukan) tersebut menggunakan bansos untuk kepentingan judi online,” jelasnya.

Sebagai informasi, KPM yang sedang Burekol yaitu:

• 1.315.886 KPM dari Program Keluarga Harapan (PKH) yang sedang bermigrasi dari PT Pos ke Himpunan Bank Negara (Himbara).
• 629.513 KPM adalah penerima PKH baru dari hasil validasi data terbaru masuk kelompok miskin (exclusion error).
• 1.953.139 KPM penerima Program Sembako sedang bermigrasi dari PT Pos ke Himbara.
• 770.376 KPM penerima Program Sembako merupakan KPM baru dari hasil validasi data terbaru masuk kelompok miskin (exclusion error).

Simak juga: Momen Presiden Prabowo Beri Penghormatan Terakhir untuk Kwik Kian Gie: Beliau Banyak Beri Nasihat

Exit mobile version