
BIMATA.ID, Jakarta – Suasana hening sejenak mewarnai rapat kecil panitia Kirab Hari Veteran Nasional (Harvetnas) yang dipimpin oleh Sekjen DPP LVRI, Laksdya TNI (Purn) Djoko Sumaryono, pada Jumat (4/7). Keheningan itu pecah saat seorang peserta rapat mengajukan ide spontan agar Sekjen memberi perhatian kepada Andhika Gatot Setyawan, pemuda yang sedang melakukan perjalanan longmarch dari Malang menuju Jakarta. Sekjen pun merespons cepat, “Oke, … silakan kontak. Andhika sudah sampai di mana?” perintahnya kepada Brigjen TNI (Purn) Munif Prasojo, yang langsung melacak lokasi Andhika.
Dalam waktu singkat, tim berhasil mengonfirmasi bahwa Andhika telah tiba di wilayah Sleman, Yogyakarta, sekitar pukul 15.00 WIB. Sekjen LVRI pun segera melakukan panggilan video dari ponsel pribadinya. Layar menampilkan wajah cerah Andhika yang tetap semangat meskipun tubuhnya menunjukkan tanda-tanda kelelahan dari perjalanan jauh. Sekjen menyapa hangat, “Bagaimana kabarmu, Ananda Andhika?” yang langsung dijawab dengan penuh semangat, “Alhamdulillah, menyenangkan, Pak!”
Baca Juga: Jenderal di Tengah Sejarah: Jejak Prabowo dalam Militer Indonesia
Komunikasi hangat itu berlangsung tanpa sekat, menunjukkan keterikatan emosional antara seorang senior bangsa dengan anak muda yang membawa misi mulia. Aksi longmarch Andhika sejauh 1.074 kilometer ini bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan bentuk nyata menyuarakan pentingnya menjaga semangat pengabdian dan menghidupkan kembali nilai-nilai sejarah yang mulai terpinggirkan. Aksi tersebut diinisiasi oleh DPC LVRI Kota Malang dan didukung penuh oleh Pemuda Panca Marga (PPM).
Perjalanan Andhika dirancang melewati lima etape besar, mulai dari Malang, melintasi Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Barat, sebelum akhirnya tiba di kantor pusat DPP LVRI di Jakarta. Target kedatangan dijadwalkan sebelum 10 Agustus 2025, bertepatan dengan Hari Veteran Nasional. Estimasi perjalanan selama 30-40 hari menjadi ujian fisik dan mental, sekaligus simbol semangat tak pernah padam dari generasi muda penerus bangsa.
Selama menempuh perjalanan, Andhika sering berhenti di markas TNI seperti Kodim dan Koramil di sepanjang rute. Ia disambut oleh para komandan dan prajurit dengan rasa bangga dan hormat. Tak hanya dari unsur militer, sambutan juga datang dari anggota PPM serta para veteran setempat yang memberikan dukungan logistik, doa, dan semangat juang. Momen-momen pertemuan tersebut diabadikan sebagai simbol solidaritas antargenerasi.
Mengakhiri komunikasi, Sekjen LVRI menyampaikan apresiasi penuh dengan seruan, “Bravo PPM!” Menurut para peserta rapat yang menyaksikan momen ini, langkah kaki Andhika menjadi representasi nyata dari nilai-nilai kepahlawanan. Ia berjalan bukan untuk popularitas, tetapi sebagai bentuk penghormatan kepada sejarah dan perjuangan bangsa yang tak boleh dilupakan.(DPP LVRI)
Simak Juga: Setyoko Serap Aspirasi Warga Kebayoran Lama: Wujudkan Visi Pro-Rakyat Presiden Prabowo