
BIMATA.ID, Jakarta – Setelah sembilan bulan memimpin, Kabinet Merah Putih di bawah kendali Presiden Prabowo Subianto mulai mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak. Salah satunya datang dari Direktur Program Pusat Polling Indonesia (Pupoll), Chamad Hojin, yang mendorong adanya evaluasi dan penyegaran di tubuh kabinet, khususnya dalam jajaran tim ekonomi.
Selain menyoroti performa yang dianggap belum memuaskan di sektor ekonomi, Hojin menegaskan perlunya tindakan tegas terhadap menteri yang diduga terseret kasus judi online. Ia menyorot Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, sebagai sosok yang seharusnya dicopot dari jabatannya karena disebut memiliki kaitan dengan aktivitas ilegal tersebut.
“Seperti Menteri Koperasi, Budi Arie, yang diduga terlibat judol. Bahkan dugaan keterlibatannya sangat kuat dari pengakuan beberapa saksi di persidangan,” ujar Hojin dalam keterangannya kepada Aktual.com, Jumat (11/7/2025).
Baca Juga: Setyoko: Bangun Wilayah, Wujudkan Cita-Cita Prabowo untuk Rakyat Sejahtera
Menurutnya, Presiden Prabowo telah menjadikan pemberantasan judi online sebagai bagian dari visi Asta Cita yang diusung pemerintahannya. Sebagai bentuk keseriusan, Prabowo bahkan telah menginstruksikan Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, untuk segera menyusun regulasi khusus guna menindak tegas praktik judi daring.
“Karena itu, Menteri Budi Arie yang diduga sangat kuat terlibat, saksi bahkan menyampaikan ada peran dan aliran dana ke yang bersangkutan, sebaiknya dicopot,” tegas Hojin.
Selain itu, ia juga menyoroti sejumlah menteri lain yang kerap menimbulkan kontroversi di ruang publik. Meski demikian, ia menilai sikap Presiden cukup dengan memberi teguran. “Seperti Menteri ESDM dan Menteri KKP, mungkin cukup ditegur,” tambahnya.
Sejak pelantikan pada 1 Oktober 2024, Presiden Prabowo baru satu kali melakukan perombakan kabinet, yakni pada 19 Februari 2025 lalu. Dalam reshuffle tersebut, posisi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi menjadi satu-satunya yang diganti. Tekanan agar dilakukan reshuffle jilid dua kini mulai menguat, seiring dinamika politik dan kebutuhan penyegaran kabinet.
Simak Juga: Beautiful!: Momen Manis Prabowo Berpapasan dan Sapa Anak Kecil Brasil




