BIMATA.ID, Jakarta – Presiden Republik Indonesia melanjutkan rangkaian kunjungan luar negerinya ke Eropa dengan agenda penting di Belgia dan Prancis. Salah satu sorotan utama dalam lawatan tersebut adalah pertemuan bilateral dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Paris.
“Sebagaimana yang kami sampaikan, Bapak Presiden akan bertemu dengan Presiden Macron. Ini tentu bagian dari kehormatan balasan atas kunjungan Presiden Macron ke Indonesia sebelumnya,” ujar Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, kepada wartawan, Kamis (11/7), di Istana Negara.
Namun bukan hanya pertemuan tingkat tinggi yang jadi sorotan. Untuk pertama kalinya, gabungan prajurit TNI dan Polri akan tampil dalam parade militer nasional Prancis, atau défilé militaire, di Champs-Élysées, Paris. Keikutsertaan pasukan Indonesia ini menjadi simbol kuat dari hubungan bilateral yang makin erat.
Baca juga: Reshuffle Kabinet Menguat, Pakar: Prabowo Harus Copot Menteri Bermasalah
“Ini penghormatan luar biasa. Gabungan TNI dan Polri tampil sebagai bagian dari pasukan défilé dalam perayaan tersebut,” kata Prasetyo.
Mengenai siapa saja yang mendampingi Presiden dalam kunjungan ini, Prasetyo menjelaskan bahwa komposisi delegasi akan berbeda di tiap lokasi, menyesuaikan dengan substansi kerja sama yang dibahas. Di Paris, Panglima TNI dijadwalkan hadir karena keterlibatan langsung dalam parade militer. Selain itu, beberapa menteri juga turut serta, termasuk Menteri Investasi dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
“Kemungkinan juga ada penambahan, karena dari pihak Prancis ada sejumlah kerja sama baru yang sedang dijajaki, terutama di bidang perhubungan, kebudayaan, dan pariwisata. Kita lihat nanti perkembangannya,” jelas Prasetyo.
Kunjungan ini menjadi langkah lanjutan dari penguatan diplomasi strategis Indonesia di kawasan Eropa, sekaligus menunjukkan peran aktif Indonesia dalam membangun hubungan internasional yang setara dan saling menghormati.
Lihat juga:
Setyoko: Bangun Wilayah, Wujudkan Cita-Cita Prabowo untuk Rakyat Sejahtera