BIMATA.ID, Jakarta – Bahas penyelenggaraan Sekolah Rakyat Rintisan Tahun 2025–2026, Presiden RI, Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama Wakil Presiden (Wapres), Gibran Rakabuming dan sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/07/2025).
Mengenai hal tersebut, Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf melaporkan kepada Presiden bahwa sekolah rakyat telah resmi dimulai sejak 14 Juli 2025.
“Alhamdulillah berkat kolaborasi, kerja sama dengan menteri-menteri yang ditunjuk oleh Presiden, ya akhirnya sekolah rakyat bisa dimulai tahun ini. Yang sudah berjalan sejak tanggal 14 Juli adalah di 63 titik yang setiap hari sampai sekarang kita terus evaluasi dalam masa MPLS ini,” ujar Saifullah Yusuf, pada di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (29/07/2025).
Baca juga: Rapat Perluasan Sekolah Rakyat: Momen Tak Terduga Saat Prabowo Periksa Catatan Menkeu
Menurutnya, proses pembelajaran akan diperluas ke 37 titik tambahan pada minggu ini atau depan, serta 59 titik lainnya pada bulan September mendatang. Penyelenggaraan sekolah rakyat rintisan tahun 2025 ini ditargetkan mampu menampung lebih dari 15 ribu siswa.
“Dari 190 titik penyelenggaraan sekolah rakyat rintisan tahun 2025 itu bisa menampung kurang lebih sekitar 15 ribu siswa sekolah rakyat dan melibatkan lebih dari 2.000 guru dan lebih dari 4.000 tenaga kependidikan lainnya seperti wali asrama, wali asuh, dan lain sebagainya,” lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Mensos turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, termasuk kementerian terkait yang telah memberikan dukungan atas penyelenggaraan sekolah rakyat.
Lihat juga: Anak Buah Prabowo Jalan Kaki Malam Hari, Sapa Warga dari Gang ke Gang di Matraman
Sehingga, dengan dukungan tersebut Mensos mulai dari rekrutmen tenaga pendidik dan kependidikan, kurikulum pembelajaran, sarana dan prasarana, hingga dukungan anggaran.
“Pada saatnya nanti kalau semuanya sudah siap insyaallah Presiden akan meluncurkan secara langsung proses pembelajaran Sekolah Rakyat tahun ini,” ungkapnya.
