BIMATA.ID, Rio – Presiden RI Prabowo Subianto mengajak negara-negara anggota BRICS untuk memperkuat kolaborasi dalam menghadapi krisis iklim global.
Salah satu upaya yang ditekankan Presiden adalah percepatan transisi menuju energi bersih guna mengatasi dampak nyata perubahan iklim yang juga dirasakan oleh Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Prabowo dalam sesi pertemuan bersama para pemimpin dan delegasi negara anggota BRICS di Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin (07/07), dalam agenda bertema *“Environment, COP 30, and Global Health.”*
“Tadi, Pak Presiden menyampaikan bahwa dampak-dampak dari perubahan iklim sangat dirasakan oleh Indonesia,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir.
Arrmanatha menegaskan bahwa Indonesia memiliki komitmen kuat untuk berperan aktif dalam upaya global memerangi perubahan iklim, terutama dalam pengembangan dan penerapan energi bersih di dalam negeri.
“Pak Presiden menyampaikan komitmen Indonesia untuk memerangi *climate change* dan utamanya proses upaya kita untuk melakukan transisi energi bersih,” tuturnya.
Menurut Arrmanatha, sejumlah negara dalam pertemuan tersebut juga menunjukkan komitmen serupa dan menyambut baik kolaborasi menuju Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP30) yang akan digelar di Belem, Brasil, tahun depan.
“Ada beberapa yang menyampaikan komitmen negara mereka untuk menangani *climate change*, dan mempersiapkan COP 30 yang akan dilaksanakan di Brasil,” ujarnya.
Selain isu perubahan iklim dan lingkungan hidup, Presiden Prabowo juga menaruh perhatian terhadap tantangan kesehatan global.
Ia menyatakan komitmen Indonesia dalam mendukung upaya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menangani isu-isu kesehatan lintas negara.
“Tadi Bapak Presiden menyampaikan komitmennya untuk meneruskan, membantu WHO terkait isu *global health*,”pungkasnya.
