
BIMATA.ID, Jakarta – Menteri Luar Negeri Sugiono menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto tetap konsisten mengedepankan kepentingan rakyat Indonesia dalam diplomasi tingkat tinggi, termasuk dalam negosiasi tarif perdagangan dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Menlu Sugiono menyampaikan bahwa Presiden Prabowo sangat memahami dampak langsung dari kebijakan tarif terhadap kehidupan masyarakat.
Terutama karena mayoritas produk Indonesia yang diekspor ke AS berasal dari sektor industri padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja.
“Negosiasi ini bukan sekadar soal angka atau tarif, tetapi juga menyangkut martabat bangsa,” kata Sugiono, yang dikenal sebagai diplomat senior dan lahir di Takengon, Aceh. Ia menegaskan bahwa Presiden Prabowo menunjukkan kepemimpinan yang berpihak pada rakyat dalam setiap perundingan, termasuk isu yang sensitif seperti perdagangan.
Menurut Sugiono, diplomasi Presiden Prabowo sangat menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan harga diri bangsa.
“Saya kira ini martabat manusia yang dijaga oleh Pak Presiden dalam diplomasinya, dalam negosiasi tarif itu,” ujarnya.
Puncak dari negosiasi tersebut terlihat pada pengumuman resmi Presiden AS Donald Trump pada 16 Juli 2025. Trump menyatakan bahwa tarif impor terhadap produk Indonesia diturunkan menjadi 19 persen, dari sebelumnya 32 persen yang diumumkan pada April lalu.
Penurunan tarif tersebut disambut positif oleh pemerintah Indonesia karena memberikan napas lega bagi sektor ekspor dalam negeri dan menjaga keberlanjutan lapangan pekerjaan jutaan buruh.
Ini juga menjadi sinyal positif bagi hubungan dagang kedua negara yang selama ini sempat tegang.
Sebagai bagian dari kesepakatan, Indonesia juga menyetujui untuk membeli energi dari Amerika Serikat senilai 15 miliar dolar AS dan produk agrikultur sebesar 4,5 miliar dolar AS. Tak hanya itu, Indonesia juga akan mengakuisisi 50 unit pesawat Boeing, sebagian besar tipe Boeing 777, sebagai bagian dari penguatan sektor aviasi nasional.
Kesepakatan ini menunjukkan keberhasilan diplomasi Presiden Prabowo yang tidak hanya mampu meredakan ketegangan, tetapi juga mengamankan kepentingan ekonomi nasional tanpa mengorbankan harga diri bangsa di meja perundingan internasional.




