Menko Muhaimin Pastikan Persediaan Guru Sekolah Rakyat Masih Sangat Mencukupi

BIMATA.ID, Jakarta — Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa ketersediaan guru untuk program Sekolah Rakyat masih sangat mencukupi, meskipun sejumlah laporan menyebutkan adanya ratusan guru yang mengundurkan diri.
Menurutnya, jumlah tenaga pendidik yang siap bertugas masih lebih dari cukup.
“Enggak ada masalah, karena stok guru (yang) ada di Dikdasmen (Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah) itu sangat besar,” ujar Menko Muhaimin saat ditemui di sela-sela kegiatannya di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta.
Ia menambahkan bahwa banyak guru telah melalui proses Pendidikan Profesi Guru (PPG), sehingga dapat segera menggantikan posisi yang kosong.
“Yang sudah PPG itu stoknya sudah sangat besar, sehingga Insya Allah kita enggak pernah kekurangan guru untuk Sekolah Rakyat,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf juga menyampaikan bahwa lebih dari 50.000 guru telah menyelesaikan PPG namun belum mendapatkan penempatan.
Mereka disebut siap untuk langsung menggantikan guru Sekolah Rakyat yang memilih mengundurkan diri.
“Sudah banyak yang siap untuk menggantikannya karena ada 50.000 lebih guru yang telah mengikuti proses PPG yang belum mendapatkan penempatan,” kata Mensos Saifullah Yusuf kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/7).
Berdasarkan data terakhir yang diterima oleh Kementerian Sosial, sebanyak 140 guru tercatat mengundurkan diri setelah melalui tahapan seleksi dan penempatan di berbagai daerah.
Keputusan ini disebut diambil setelah para guru mempertimbangkan berbagai faktor.
“Memang dalam perjalanannya, ini saya mohon ditulis lebih utuh, ada sekitar 140 guru data terakhir yang mengundurkan diri setelah seleksi. Itu dari berbagai titik sekolah,” ujar Saifullah Yusuf.
Dari total lebih dari 1.500 guru yang telah ditempatkan di Sekolah Rakyat, 140 di antaranya memilih mundur.
Alasan paling dominan adalah jarak lokasi tugas yang terlalu jauh dari tempat tinggal para guru tersebut.
Mensos Saifullah menegaskan bahwa pihaknya tetap menghormati keputusan para guru yang mengundurkan diri. Namun, ia juga memastikan bahwa penggantinya sudah disiapkan.
“Sehingga Insya Allah nanti yang mengundurkan diri itu kita hormati, karena sebagian besar alasannya terlalu jauh dari domisili,” pungkasnya.




