
BIMATA.ID, Jakarta – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengajak seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) untuk memainkan peran kunci dalam membangun kembali peradaban Islam yang unggul di tengah era digital saat ini. Seruan ini ia sampaikan saat membuka Seminar Internasional di Universitas PTIQ Jakarta, Kamis (31/7/2025), yang mengangkat tema “Transformasi PTKIS sebagai Pusat Kajian dan Peradaban Islam Nusantara”.
“Seminar ini membahas hal yang sangat strategis. Saya berharap tema ini bisa diturunkan menjadi langkah-langkah implementatif di masing-masing kampus,” ujar Menag, menekankan pentingnya tindak lanjut nyata dari pertemuan akademik tersebut.
Baca Juga: Prabowo Kenang Kwik Kian Gie: Beliau Pertahankan Pasal 33 UUD 1945, Ekonomi Pancasila
Ia menegaskan bahwa hanya lembaga pendidikan tinggi yang mampu beradaptasi dan memanfaatkan teknologi secara aktif yang bisa menjadi pionir kemajuan zaman. Menurutnya, PTKIS harus segera bertransformasi agar tidak tertinggal dalam perkembangan digital yang terus bergerak cepat.
Dalam pemaparannya, Nasaruddin juga menyoroti masa kejayaan Islam yang dikenal sebagai the golden age, yang berlangsung dari abad ke-6 hingga ke-12 Masehi. Menurutnya, era tersebut dimulai sejak Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama, yang juga menjadi simbol kebangkitan ilmu dan peradaban Islam.
“Wahyu pertama yang turun adalah Iqra’, bacalah. Ini menjadi simbol lahirnya peradaban baru, di mana sains dan agama bersatu,” jelasnya. Ia menyebut tokoh-tokoh seperti Al-Farabi, Ibnu Sina, dan Ibnu Rusyd sebagai bukti keunggulan sintesis ilmu dan spiritualitas.
Namun, Menag juga mengingatkan bahwa masa keemasan itu mulai memudar setelah penaklukan Baghdad oleh pasukan Mongol. Ia menyebut Turki Usmani sebagai kekuatan Islam yang terlalu fokus pada aspek militer dan politik, sementara kajian keilmuan menjadi sempit dan didominasi oleh hukum fikih. “Sains nyaris tidak berkembang,” tambahnya.
Ia menilai stagnasi itu masih berpengaruh pada cara berpikir umat Islam masa kini. Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya membangkitkan kembali semangat Islam yang memadukan iman dengan rasionalitas. “Tantangan kita sekarang adalah bagaimana mengaktualisasikan kembali semangat Nabi Muhammad SAW dalam membangun peradaban,” ucapnya tegas.
Nasaruddin mengajak PTKIS menjadi garda terdepan dalam kebangkitan baru Islam yang adaptif dengan perkembangan ilmu dan teknologi modern. “Dari golden age ke era digital, kita harus siap membangun kembali sintesis besar antara sains dan agama,” kata Menag, menekankan bahwa inilah esensi Islam rahmatan lil ‘alamin.
Ketua Umum APTIKIS Indonesia, Maslim Halimin, menambahkan bahwa seminar internasional ini akan diisi oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Menko PMK Pratikno, serta sejumlah rektor dari universitas Islam di Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Simak Juga: Gerindra Sentil Pemerintah Jambi: Potensi Besar Jangan Hanya Jadi Wacana




