InternasionalBeritaHukumNasional

KTT BRICS 2025 Kecam Serangan Militer ke Iran, Serukan Aksi Dewan Keamanan PBB

BIMATA.ID, Rio de Janeiro – Para pemimpin negara anggota BRICS secara tegas mengutuk serangan militer terhadap Iran yang terjadi sejak 13 Juni 2025.

Pernyataan itu disampaikan dalam deklarasi bersama pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil, 6–7 Juli 2025.

Dalam deklarasi tersebut, para pemimpin BRICS menyatakan bahwa serangan terhadap Republik Islam Iran merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional dan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Mereka juga menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap eskalasi ketegangan di kawasan Timur Tengah pasca serangan.

“Kami mengutuk serangan militer terhadap Republik Islam Iran sejak 13 Juni 2025, yang merupakan pelanggaran hukum internasional dan Piagam PBB, serta menyatakan keprihatinan serius atas eskalasi situasi keamanan di Timur Tengah yang terjadi setelahnya,” tulis pernyataan resmi BRICS.

Selain mengecam serangan militer, para pemimpin BRICS juga menekankan pentingnya perlindungan terhadap fasilitas nuklir sipil dan keselamatan warga sipil.

Mereka menyatakan kekhawatiran atas serangan terhadap infrastruktur vital yang berada di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

“Dalam konteks ini, kami kembali menyuarakan dukungan terhadap inisiatif diplomatik guna mengatasi tantangan regional. Kami juga menyerukan agar Dewan Keamanan PBB segera menindaklanjuti persoalan ini,” lanjut isi deklarasi tersebut.

Serangan militer terhadap Iran bermula pada 13 Juni 2025, ketika Israel meluncurkan serangan udara terhadap sejumlah situs militer, fasilitas nuklir, dan infrastruktur sipil di berbagai wilayah Iran.

Serangan ini memicu kecaman luas dari komunitas internasional.

Menurut Kementerian Kesehatan Iran, serangan dari Israel menewaskan sedikitnya 935 orang dan melukai lebih dari 5.300 lainnya.

Sebagai balasan, Iran meluncurkan rudal dan drone ke wilayah Israel, yang menyebabkan kematian 29 orang dan melukai lebih dari 3.400 orang, berdasarkan data dari Universitas Ibrani Yerusalem.

Konflik Israel-Iran tersebut akhirnya mereda setelah dicapai kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat.

Gencatan senjata mulai berlaku pada 24 Juni 2025, meskipun ketegangan masih tetap terasa di kawasan.

BRICS yang kini beranggotakan 11 negara termasuk Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus mendorong penyelesaian damai atas konflik di Timur Tengah, serta mendukung langkah diplomatik demi menciptakan stabilitas dan keamanan global.

 

Related Articles

Bimata