“Fiat Tak Ada Harapan”: Elon Musk Luncurkan Partai Kripto Lawan Trump

BIMATA.ID, Jakarta – Pendiri Tesla dan SpaceX, Elon Musk, kembali menjadi sorotan publik dengan mengumumkan pembentukan partai politik baru bernama America Party. Melalui platform X (sebelumnya Twitter), Musk menyatakan partai ini akan menerima Bitcoin (BTC) sebagai bentuk dukungan terhadap mata uang digital tersebut. Menanggapi pertanyaan netizen tentang hal ini, Musk menjawab singkat namun jelas: “Fiat tidak ada harapan, jadi ya.”
Dunia kripto bukanlah sesuatu yang asing bagi Elon Musk. Di bawah arahannya, Tesla menjadi pelopor dalam investasi korporasi di Bitcoin, setelah membeli BTC senilai $1,5 miliar pada tahun 2021. Meskipun kemudian menjual sebagian, Tesla tetap menyimpan lebih dari 11.500 BTC, menjadikannya salah satu perusahaan publik terbesar yang menyimpan aset kripto, menurut data dari Bitbo.
Langkah Musk mendirikan partai politik ini juga menjadi bentuk perlawanan terhadap kebijakan Presiden Donald Trump. Dalam kritik tajamnya terhadap RUU “One Big Beautiful Bill”, Musk menyebut kebijakan itu sebagai “benar-benar gila dan merusak”, dengan memperingatkan bahwa rencana tersebut berpotensi “menghancurkan jutaan pekerjaan” dan memberi dampak negatif bagi keamanan ekonomi nasional.
Gagasan membentuk America Party berangkat dari polling yang Musk lakukan di platform X, di mana lebih dari 1,2 juta pengguna memberikan suara. Mayoritas responden mendukung terbentuknya partai baru sebagai alternatif dari sistem dua partai yang ada. Dalam komentarnya, Musk menyatakan, “Kita hidup dalam sistem satu partai karena korupsi dan pemborosan, bukan dalam demokrasi.”
Partai baru ini digadang-gadang akan mengusung prinsip inovasi, transparansi, dan reformasi digital, serta memposisikan Bitcoin sebagai simbol perlawanan terhadap sistem moneter lama. Tokoh Bitcoin ternama Samson Mow bahkan mendorong Musk untuk mengintegrasikan BTC lebih luas, termasuk sebagai opsi pembayaran di Tesla dan SpaceX. Mow menyebut penerimaan Bitcoin dapat menjadi langkah strategis yang membedakan Musk dari lawan politiknya.
Dari sisi lawan politik, Trump menganggap pembentukan America Party bisa menjadi ancaman terhadap stabilitas suara Partai Republik menjelang Pemilu Paruh Waktu 2026. Namun, kelompok pemilih muda dan komunitas kripto menyambut baik kehadiran Musk di arena politik. Mereka melihatnya sebagai simbol harapan baru untuk memodernisasi sistem pemerintahan yang dinilai terlalu lama terjebak dalam konflik kepentingan dan stagnasi.
Simak Juga: Fraksi Gerindra Soroti Putusan MK, Heri Gunawan Tegaskan Wewenang DPR Dilangkahi




