BMKG Imbau Warga Talaud Waspadai Tsunami Akibat Gempa Rusia

BIMATA.ID, Manado — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan imbauan kepada masyarakat di bagian utara Kabupaten Kepulauan Talaud untuk menjauhi wilayah pesisir.

Peringatan ini dikeluarkan menyusul gempa bumi yang terjadi di wilayah Rusia pada Rabu (30/07) pagi, yang berpotensi memicu tsunami.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky D. Aror, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pemodelan BMKG, tinggi gelombang tsunami diperkirakan mencapai 0,5 meter atau 50 sentimeter.

Gelombang tersebut termasuk dalam kategori waspada.

“Kategori waspada atau ketinggian tsunami mencapai 0,5 meter. Ini cukup signifikan untuk mempengaruhi daerah pesisir, terutama di wilayah utara Talaud,” ujar Ricky dalam keterangannya di Manado.

Ia menambahkan, perkiraan waktu tiba gelombang tsunami di wilayah tersebut adalah sekitar pukul 14.52 WITA.

Oleh karena itu, masyarakat diminta tetap tenang namun meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan permukaan air laut.

Wilayah yang paling berpotensi terdampak adalah pesisir utara Kabupaten Kepulauan Talaud, termasuk Pulau Miangas yang berbatasan langsung dengan Filipina.

Sementara wilayah selatan Talaud diperkirakan tidak terlalu terpengaruh oleh dampak gelombang.

“Kalau dilihat arahnya, paling terdampak pesisir utara Kabupaten Kepulauan Talaud, termasuk di Pulau Miangas. Kalau di bagian selatan kurang terpengaruh,” kata Ricky.

Meski tidak diperlukan evakuasi massal, BMKG tetap mengimbau warga agar tidak berada di tepi pantai dan menunda aktivitas yang berhubungan langsung dengan laut, seperti memancing atau bermain di pinggir pantai hingga situasi dinyatakan aman.

Bagi para nelayan yang sedang berada di laut, Ricky mengatakan bahwa dampaknya diperkirakan tidak terlalu besar, namun tetap diminta untuk waspada dan memperhatikan perkembangan informasi dari BMKG secara berkala.

Exit mobile version