BeritaPendidikanPeristiwaPolitikRegionalUmum

Program ‘BBM’ Tina Wiryawati: Kolaborasi Inovatif Legislatif dan Akademisi Membangun Kemandirian Kuningan

BIMATA.ID, Kuningan- Kolaborasi inovatif antara lembaga legislatif, dunia pendidikan, dan pemerintah daerah tengah menjadi terobosan signifikan dari program Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Hj. Tina Wiryawati, SH., MM., dalam mendukung pembangunan Kabupaten Kuningan.

Anggota DPRD Jabar dari Fraksi Gerindra ini, menggandeng Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (STIEPARI) Semarang dan Universitas Galuh (Unigal) dalam menjalankan programnya. Selasa, 10 Juni 2025, Hj. Tina Wiryawati bersama Ketua STIEPARI Semarang, Haniek Listyorini, SE.MBA., dan Rektor Universitas Galuh (UNIGAL), Prof. Dr. Dadi, menemui Bupati Kuningan, Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si., dalam sebuah audiensi di ruang kerja bupati setempat.

Pertemuan ini berfokus pada tindak lanjut program-program inovatif yang menargetkan sektor pendidikan, ketenagakerjaan, pariwisata, dan pertanian, dengan tujuan mempercepat pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di Kuningan.

BACA JUGA: Prabowo Luncurkan Kampus Unhan Bhinneka Tunggal Ika: Untuk Pemimpin Bangsa Masa Depan

Salah satu sorotan utama dalam pertemuan tersebut, adalah inisiasi program Belajar Bekerja Mandiri (BBM). Program ini merupakan buah gagasan Tina Wiryawati bersama STIEPARI Semarang, dirancang untuk membuka akses pendidikan tinggi bagi lulusan SMA/SMK sederajat dari keluarga kurang mampu. Esensinya sederhana namun transformative, memungkinkan mereka kuliah sambil bekerja di perusahaan garmen di Semarang.

“Tujuan utama program ini adalah mendorong siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu agar dapat melanjutkan kuliah sambil bekerja, sekaligus meningkatkan kemandirian dan keahlian mereka,” terang Tina.

Pengurus Pusat Perempuan Indonesia Raya (PP PIRA) ini menerangkan benefit bagi yang mengikuti program ‘BBM’. Bahwa, pada tahun pertama, peserta akan menerima beasiswa stimulan biaya pendidikan, dengan harapan mereka dapat membiayai kuliah secara mandiri di tahun-tahun berikutnya dari hasil pekerjaan mereka. “Program BBM tak sekadar mendorong kemandirian siswa berprestasi, akan tetapi secara fundamental meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Kuningan. Program ini juga menargetkan rasio perekrutan yang inklusif, yaitu 80% perempuan dan 20% laki-laki, menunjukkan komitmen terhadap pemberdayaan gender,” urai Tina Wiryawati.

Bupati Kuningan menyambut antusias program BBM tersebut. Ia bahkan berkomitmen untuk memperluas cakupannya ke desa-desa yang tergolong miskin ekstrem.

BACA JUGA: Prabowo Luncurkan Kampus Unhan Bhinneka Tunggal Ika: Untuk Pemimpin Bangsa Masa Depan

“Kita akan teruskan program ini dengan cakupan kuota yang lebih luas lagi. Ini nanti akan diaplikasikan ke desa-desa yang masuk ke dalam kategori miskin ekstrem, guna menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Kuningan,” tukas Dian, menegaskan visi pemerintah daerah dalam mengatasi persoalan sosial ekonomi.

Di sektor pariwisata, sinergi antara STIEPARI Semarang dan Tina Wiryawati telah membuahkan hasil nyata sejak tahun 2020. Mereka berhasil menginisiasi pengembangan sejumlah desa di Kuningan menjadi destinasi wisata unggulan.

Contohnya, Desa Cikaso dengan daya tarik “Sawah Lope”, Desa Bojong dengan konsep wisata desa kreatif dan UMKM, Desa Kertayasa dengan pengelolaan sampah inovatif, serta Desa Singkup yang terkenal dengan bumi perkemahan dan kuliner olahan kepala kambing. Inovasi-inovasi ini telah berhasil mendongkrak popularitas dan daya tarik pariwisata daerah.

BACA JUGA: Presiden Prabowo Resmikan Rantis Listrik Maung MV3 EV ‘Pandu’ Produksi PT Pindad

Sementara itu, di bidang pertanian dan ekonomi, Rektor Unigal memaparkan potensi besar dari budidaya kacang ‘sanca inchi’ atau kacang bintang. Komoditas ini dinilai memiliki prospek cerah untuk meningkatkan ekonomi petani Kuningan. Lebih dari sekadar nilai ekonominya, Dadi juga menyoroti manfaat gizi tinggi dari kacang ini.

“Nutrisi kacang sanca inchi ini bahkan dapat membantu mengurangi angka stunting di masyarakat,” ungkapnya, menegaskan kontribusi komoditas ini terhadap kesehatan masyarakat.

Bupati Kuningan pun memberikan apresiasi tinggi terhadap kolaborasi ini. “Alhamdulillah hari ini saya difasilitasi Ibu Hajah Tina guna bertemu Rektor Unigal dan Ketua STIEPARI Semarang untuk membahas implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujarnya.

Dian Rachmat Yanuar secara khusus menyoroti potensi budidaya kacang sanca inchi yang dianggap sangat sesuai dengan kondisi geografis Kuningan, serta manfaat gizi tinggi yang terkandung di dalamnya.

BACA JUGA: Setyoko Dukung Langkah Presiden Prabowo Cabut Izin Tambang di Raja Ampat

 

Related Articles

Bimata