Presiden Prabowo Kunjungi Kalimantan Barat, Tinjau Panen Raya dan Peresmian Gudang Pangan

BIMATA.ID, Jalarta — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bertolak ke Provinsi Kalimantan Barat pada Kamis pagi (05/06/2025) dalam rangka kunjungan kerja yang menyoroti sektor pertanian dan logistik pangan nasional.

Keberangkatan Presiden dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, disertai oleh rombongan terbatas.

Pesawat Kepresidenan yang membawa Kepala Negara lepas landas sekitar pukul pagi hari dan dijadwalkan mendarat di Pangkalan TNI AU Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Setibanya di sana, Presiden akan melanjutkan perjalanan menuju Kabupaten Bengkayang menggunakan helikopter.

Pelepasan keberangkatan Presiden dilakukan oleh sejumlah pejabat tinggi, di antaranya Pangdam Jaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto, Kaskoopsud I Marsma TNI Prasetiya Halim, serta Danlanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI Erwin Sugiandi.

Dalam kunjungannya ke Kabupaten Bengkayang, Presiden dijadwalkan menghadiri Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II.

Agenda ini menjadi bagian dari upaya strategis pemerintah untuk mendorong peningkatan produktivitas pertanian sekaligus memperkuat ketahanan dan swasembada pangan nasional.

Selain panen raya, Presiden Prabowo juga akan meresmikan groundbreaking pembangunan 18 gudang logistik Polri di 12 Polda secara serentak, serta peresmian fasilitas Gudang Dryer Jagung.

Langkah ini diharapkan mendukung efisiensi rantai pasok pangan dan meningkatkan kualitas hasil panen petani.

Kunjungan kerja ini juga mencakup agenda strategis lainnya yaitu pelepasan ekspor perdana jagung dari Indonesia ke Kuching, Malaysia.

Ekspor ini menandai babak baru bagi daya saing komoditas pertanian Indonesia di pasar internasional, khususnya di kawasan Asia Tenggara.

Pemerintah menargetkan Kalimantan Barat menjadi salah satu lumbung pangan nasional.

Kehadiran Presiden dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen pemerintah pusat dalam memperkuat sektor pertanian, logistik, dan ekspor sebagai pilar utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Exit mobile version