Presiden Prabowo Akan Lakukan Kunjungan Resmi ke Arab Saudi, Fokus pada Diplomasi Haji

BIMATA.ID, Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dijadwalkan akan melakukan kunjungan resmi ke Arab Saudi dalam waktu dekat.

Kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya diplomasi bilateral yang menitikberatkan pada penguatan tata kelola dan perlindungan jemaah haji Indonesia.

Menurut Menteri Agama Nasaruddin Umar, kunjungan Presiden Prabowo akan difokuskan pada peningkatan efektivitas sistem penyelenggaraan ibadah haji, termasuk perlindungan jamaah di Tanah Suci.

Ia menegaskan bahwa rincian diplomasi akan disampaikan langsung oleh Presiden demi menjaga etika komunikasi antarnegara.

“Diplomasi haji nanti akan dijelaskan langsung oleh Presiden Prabowo. Tidak etis kalau saya mendahului. Tapi insyaallah kita serahkan kepada beliau,” ujar Nasaruddin Umar.

Nasaruddin menyatakan bahwa diplomasi haji merupakan aspek strategis dalam hubungan Indonesia dan Arab Saudi.

Kerja sama dalam hal ini sangat penting untuk memastikan pelayanan yang lebih baik bagi jamaah, baik dalam hal logistik, akomodasi, maupun mobilitas selama pelaksanaan ibadah.

Ia melaporkan bahwa secara umum, penyelenggaraan haji tahun 2025 berlangsung tertib dan terkendali. Pergerakan jamaah dari Makkah ke Jeddah dan Madinah berjalan lancar tanpa hambatan besar.

Baca Juga : Presiden Prabowo Hadiri Private Dinner Bersama PM Singapura Lawrence Wong

Penyesuaian sistem pendataan dan distribusi jamaah yang dilakukan pada awal musim dinilai membuahkan hasil positif.

“Alhamdulillah sekarang semuanya berjalan lancar. Kita sudah temukan polanya, sehingga tidak ada lagi kendala dalam pergerakan jamaah, baik ke Madinah maupun ke Jeddah,” tambahnya.

Layanan transportasi di Makkah, termasuk antar jemput menuju Masjidil Haram, berjalan sepanjang hari dan memberi keleluasaan bagi jamaah.

Sementara itu, seluruh hotel di Madinah berada dalam radius rata-rata 500 meter dari Masjid Nabawi, yang sangat memudahkan ibadah.

Amirul Haj melaporkan bahwa seluruh jamaah Indonesia telah menyelesaikan rangkaian ibadah haji. Untuk jamaah yang mengalami sakit berat atau belum ditemukan, panitia telah melakukan *badal haji* secara resmi sebagai bentuk tanggung jawab penuh terhadap semua peserta.

Dari sisi konsumsi, layanan makanan dinilai sangat baik, dengan porsi cukup dan konsistensi distribusi yang memuaskan.

Hal ini menunjukkan bahwa sistem logistik dan suplai mengalami peningkatan signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Simak Juga : Prabowo Dorong Temasek dan Danantara Kolaborasi di Energi Hijau

Meski demikian, pemerintah tetap mencatat beberapa hal untuk dievaluasi, seperti perbedaan data antara sistem Indonesia dan syarikah, distribusi jamaah di Mina yang belum merata, serta keterlambatan konsumsi di beberapa hotel saat awal kedatangan.

Pemerintah akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem multisyarikah demi peningkatan layanan di tahun mendatang.

Exit mobile version