BIMATA.ID, Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto ternyata telah memprediksi potensi serangan terhadap Iran dan dampaknya terhadap stabilitas global sejak April 2025.
Dalam wawancara bersama sejumlah pemimpin redaksi di Hambalang, Prabowo menilai serangan terhadap Iran dapat memicu reaksi Rusia yang bisa berujung pada Perang Dunia Ketiga.
“Amerika siap menyerang Iran, Rusia bilang jangan. Kalau diserang, hadapi Rusia. Ini sangat berbahaya. Kalau terjadi perang nuklir, kita non-blok pun tetap terdampak,” ujar Prabowo.
Peringatan Presiden Prabowo kini menjadi sorotan kembali, setelah pada Minggu (22/6/2026), Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengonfirmasi telah melancarkan serangan udara ke tiga fasilitas nuklir utama milik Iran, yaitu Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Baca Juga : Dukung Arahan Presiden Prabowo, Kemensetneg Gelar Pembekalan SkS untuk 385 CPNS
Trump menyebut operasi tersebut sebagai misi sukses, dengan tujuan utama menghancurkan kemampuan pengayaan nuklir Iran dan mencegah potensi ancaman nuklir yang dinilai membahayakan stabilitas kawasan.
Di sisi lain, Rusia telah menyampaikan peringatan keras kepada Amerika Serikat agar tidak ikut campur atau membantu Israel secara langsung dalam konflik yang memanas dengan Iran. Ancaman keterlibatan Rusia menambah ketegangan global yang sudah tinggi.
Meski AS belum secara resmi menyatakan keterlibatan langsung lebih jauh, Trump disebut sedang mempertimbangkan berbagai opsi tambahan sebagai respons terhadap situasi di Timur Tengah.
Prabowo menekankan pentingnya persatuan nasional dan kewaspadaan menghadapi eskalasi global.
Ia menyerukan diplomasi aktif dari semua negara non-blok untuk mencegah meluasnya konflik.
“Jika perang besar pecah, dunia akan terdampak, termasuk negara kita. Kita harus siaga, memperkuat pertahanan, dan terus berdoa agar diplomasi menang,” ujar Presiden Prabowo.
