NasionalBeritaKesehatanPeristiwaPolitikUmum

Prabowo: Negara Harus Jadi Pelopor Kesehatan, Bukan Sekadar Pengamat

BIMATA.ID, Bali – Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur yang difokuskan sebagai pusat layanan kesehatan kelas dunia. Dalam sambutannya, Prabowo menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam pembangunan KEK tersebut.

Prabowo menyebut KEK Sanur sebagai langkah besar menuju kemandirian sektor kesehatan nasional. Kawasan ini diharapkan menjadi solusi atas tingginya angka warga negara Indonesia yang mencari layanan medis ke luar negeri, yang selama ini menyedot devisa dalam jumlah besar.

“KEK ini contoh salah satu terobosan ke arah mengejar ketinggalan kita dan ini harus ditiru oleh banyak sektor lain,” ujar Prabowo saat memberi sambutan, Rabu (25/6), seperti disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Ia juga menegaskan bahwa pengeluaran untuk kesehatan menjadi salah satu beban terbesar dalam anggaran rumah tangga masyarakat. Untuk itu, menurut Prabowo, negara harus hadir sebagai pelopor dan pengayom dalam urusan kesehatan rakyat.

“Karena itu, negara harus hadir dan berani untuk menjadi pelopor dalam menjamin dan menjaga kesehatan seluruh rakyat,” tegasnya.

Baca Juga: Bappenas: Amran Sulaiman Mampu Wujudkan Asta Cita Presiden Prabowo

Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir memaparkan pentingnya kesiapan sistem kesehatan nasional dalam menghadapi perubahan demografi. Ia menyebut bahwa saat ini rata-rata usia masyarakat Indonesia berada di angka 30,4 tahun dan akan terus meningkat dalam beberapa dekade ke depan.

“Inilah kenapa Kementerian Kesehatan dan Kementerian BUMN sejak awal mengantisipasi bahwa pertumbuhan ini juga akan memberatkan beban negara untuk menjaga kesehatan masyarakat secara menyeluruh,” ungkap Erick.

Lebih lanjut, Erick mengungkapkan bahwa sekitar 2 juta warga Indonesia setiap tahunnya melakukan pengobatan di luar negeri, yang menyebabkan potensi devisa hilang hampir mencapai Rp150 triliun.

“Kita bisa lihat 2 juta masyarakat Indonesia berobat di luar negeri. Ini kurang lebih menghabiskan hampir Rp150 triliun per tahun,” jelas Erick.

Ia menambahkan, pembangunan KEK Sanur merupakan bentuk nyata penugasan pemerintah yang dijalankan oleh Kementerian BUMN dalam rangka memperkuat sektor kesehatan nasional. Erick juga menekankan bahwa inisiatif ini terwujud berkat kolaborasi lintas kementerian dalam Kabinet Merah Putih.

“Tentu ini tidak lain hasil kerja sama Kabinet Merah Putih,” ucapnya.

Dukungan terhadap proyek ini datang dari berbagai kementerian. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mempermudah perizinan, Kementerian Kesehatan melancarkan proses izin dokter dan peralatan medis, serta Kementerian Pariwisata yang akan mengembangkan sektor wisata kesehatan untuk menarik lebih banyak turis ke Bali.

Simak Juga: SKK Migas, KKKS, Bersama Legislator Gerindra H. Rokhmat Ardiyan Salurkan Bantuan Sosial di Kampus Unisa

Related Articles

Bimata