Perkuat Diplomasi Pangan, Mentan Amran Diundang ke Rusia

BIMATA.ID, St. Petersburg — Menteri Pertanian Federasi Rusia, Oksana Nikolaevna Lut, secara resmi mengundang Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI), Andi Amran Sulaiman, untuk melakukan kunjungan khusus ke Rusia pada bulan Oktober 2025 mendatang.

Mengenai hal itu, undangan ini disampaikan langsung dalam pertemuan bilateral antara kedua Presiden yang didampingi masing-masing menteri pendamping di Istana Presiden Putin.

Presiden Vladimir Putin menyatakan komitmen Rusia untuk memperluas kerja sama strategis dengan Indonesia di berbagai bidang, termasuk pertanian, eksplorasi luar angkasa, energi, dan pertahanan.

Baca juga: Dukung Visi Prabowo, Menteri PU Tegaskan Strategi PU608 Siap Tekan ICOR

“Kami banyak mengembangkan kerja sama di bidang pertanian, penjelajahan luar angkasa, energi, serta militer dan teknis. Ada banyak peluang dan kami memiliki kapasitas untuk berkembang bersama,” ujar Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Istana Konstantin, St. Petersburg, pada Kamis (19/06/2025),

Sementara itu, ditempat yang sama Presiden RI, Prabowo Subianto menyampaikan, hubungan antara Indonesia dan Rusia terus menunjukkan tren positif dan penuh potensi, terutama di bidang ekonomi.

“Hubungan kita meningkat terus. Saya melihat banyak kemajuan di berbagai sektor. Ekonomi membaik, kerja sama semakin luas dan produktif,” tegas Presiden Prabowo Subianto.

Lihat juga: Di Rusia, Presiden Prabowo Tegaskan Indonesia Hormati Kedaulatan Tiap Negara: Kami Utamakan Kolaborasi

Maka dari itu, undangan resmi kepada Mentan Amran menjadi simbol keseriusan kedua negara dalam memperkuat kemitraan strategis di sektor pangan, serta membuka peluang lebih besar bagi pelaku usaha pertanian kedua negara untuk saling terhubung dan berkembang.

Sebagai informasi, kunjungan Mentan Amran ke Rusia pada Oktober 2025 mendatang diharapkan menjadi momentum untuk menindaklanjuti komitmen kerja sama konkret yang telah dibahas, sekaligus membuka jalan bagi terbangunnya industri pertanian yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Dalam agenda pembicaraan, kedua menteri membahas sejumlah hal strategis, antara lain:

1. Peningkatan investasi di sektor gula melalui kemitraan Indonesia-Rusia.
2. peningkatan volume ekspor Crude Palm Oil (CPO) Indonesia ke pasar Rusia.
3. Rencana pembangunan industri pupuk bersama sebagai bagian dari kerjasama ketahanan pangan.
4. Pembukaan akses untuk impor daging dari Rusia ke Indonesia.
5. Penguatan kerjasama teknis dan riset pertanian berbasis teknologi.

Exit mobile version